PANTURA24.COM, KOTA PEKALONGAN – Polisi menghentikan konser grub band Superman Is Dead (SID) yang manggung di Taman Wisata Air Pantai Pasir Kencana Kota Pekalongan. Penghentian konser band punk paling populer di Indonesia itu dilakukan lantaran menimbulkan kericuhan.
Ribuan penonton yang tidak bertiket memaksa masuk lokasi konser dan terlibat aksi dorong dengan petugas keamanan. Suasana kacau pecah menjadi ajang pelembaran batu yang mengarah ke petugas keamanan dan penonton yang ada di dalam.
Salah satu penonton bernama Sanaz yang berhasil menyelamatkan diri dari suasana kacau tersebut mengaku marah dan kecewa terhadap tindakan petugas keamanan yang menghentikan konser secara sepihak, padahal SID baru membawakan tiga lagu.
“Penonton itu pada kecewa mas, tiket kan mahal tapi acara dibubarkan tanpa persetujuan orang-orang,” katanya kepada pantura24.com, Sabtu 14 September 2024 malam.
Ia menyebut tiket yang ditjjual panitia sebesar Rp 150 ribu terlampau mahal, sementara banyak penonton yang tidak bisa membeli memaksa masuk lokasi lalu suasana menjadi kacau hingga konser akhirnya dibubarkan pada saat lagu ketiga dibawakan.
Akibat lemparan batu tersebut sejumlah penonton yang berada dalam arena konser berusaha keluar namun malah menjadi korban dan terluka bahkan ada yang harus dievakuasi karena pingsan. Tidak hanya itu aksi brutal penonton tak bertiket juga memakan korban dari petugas keamanan.
“Pokoknya mencekam, penonton yang berada di luar mengamuk. Sesama penonton sendiri juga saling baku hantam, sudah bayar mahal-mahal tapi malah dibubarkan,” ujarnya.
Dari berbagai informasi yang dihimpun di lapangan setidaknya terdapat 6 penonton terluka akibat lemparan batu dan botol kaca serta 5 petugas kemananan juga mengalami hal yang sama. Saat kisruh terjadi pihak panitia atau even organizer berhasil menjual 5000 lembar tiket.
Sementara itu salah satu penonton yang menjadi korban pelemparan batu bernama Farida Nur Rizky (30) terpaksa harus menjalani perawatan di IGD RS Budirahayu. Didampingi suaminya, warga Kelurahan Poncol itu memperlihatkan kepalanya yang dijahit akibat terkena lemparan botol kaca dari luar arena.
“Kepala istri saya sobek terkena lemparan botol dan harus dijahit sebanyak 5 jahitan. Beruntung lemparan tidak mengenai mata,” kata M Tri Tunggal (29) suami dari korban.
Ia mejelaskan saat suasan kacau dirinya berusaha membawa istri keluar dari lokasi konser akan tetapi malah menjadi sasaran pelemparan. Setelah terkena lemparan di kepala, istri pingsan dan dirinya berusaha meminta evakuasi dari perugas PMI.
Tri mengaku harus meanggung biaya pengobatan istrinya yang mencapai Rp 500 ribu dan belum mendapatkan ganti rugi dari panitia konser maupun EO. Ia berharap pihak penyelenggara bertanggung jawab.
“Saya sudah menghubungi kuasa hukum untuk mengurus masalah ini, saya bersama istri membeli tiket jauh-jauh hari seharga Rp 70 ribu dan berharap bisa menikmati konser SID tapi malah jadi korban,” tukasnya.
Terpisah kuasa hukum korban, Didik Pramono mengatakan sudah mempersiapkan langkah untuk meminta tanggung jawab penyelenggara acara termasuk meminta klarifikasi terkait konser SID yang memakan korban luka seperti yang dialami kliennya.
“Kita akan klarifikasikan ini, nanti akan sepeti apa bentuknya nanti kita kabari,” ucapnya singkat melalui sambunga telepon.