Kakak Beradik Anak Penjual Pindang di Pekalongan Dilantik Jadi Dewan

Kakak Beradik Anak Penjual Pindang di Pekalongan Dilantik Jadi Dewan
Sebanyak 45 anggota DPRD Kabupaten Pekalongan terpilih, dilantik pada Rabu 14 Agustus 2024

PANTURA24.COM, PEKALONGAN – Pelantikan anggota DPRD Kabupaten Pekalongan diwarnai pemandangan yang menarik, dua kakak beradik dari Partai Amanat Nasional (PAN) dilantik bersamaan sebagai wakil rakyat. Politikus kakak beradik asal Desa Pangkah, Kecamatan Karangdadap itupun menjadi yang paling disorot.

Diketahui sang kakak yang bernama Ahmad Rindowi merupakan anak ke empat serta adiknya Umi Faridah anak ke tujuh atau bungsu dari pasangan Taskhur (almarhum) dan Mundriyah, seoarang pedagang ikan pindang di Pasar Doro.

“Meski ibu saya hanyalah pedagang ikan di pasar namun ingin agar anak-anaknya menjadi orang yang berguna bagi masyarakat dan hari ini kami berdua mewujudikan keinginan orang tua terutama bapak yang sudah meninggal,” katanya sesaat sebelum pelantikan berlangsung, Rabu 14 Agustus 2024.

Rindowi mengungkap sedikit perjuangannya terjun di panggung politik Kabupaten Pekalongan dengan mencalonkan diri sebagai anggota dewan bersama adiknya pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Ia bertarung di daerah pemilihan Pekalongan 3.

Sedangkan adiknya Umi Faridah bertarung di Dapil Pekalongan 5 meliputi Kecamatan Karanganyar, Doro, Talun, Lebakbaran dan Kecamatan Petungkriyono. Dengan jargon seduluran sak lawase, keduanya berhasil
menang dan berkesempatan duduk di parlemen.

“Jadi, menang atau kalah kami tetap seduluran dengan konstituen dan masyarakat selamanya. Alhamdulillah kami berdua diberikan kesempatan menang,” ujarnya.

Rindowi mengaku perjuangannya menjadi anggota dewan terpilih Kabupaten Pekalongan periode 2024-2029 tak bisa lepas dari do’a ibunya yang tak letih memohon pertolongan Allah dan hasilnya harapan orang tua dikabulkan, dirinya dan adik perempuannya meraih suara terbanyak.

“Alhamdulillah hari ini akan menjalani pelantikan, sebelumnya kami berdua tidak percaya kalau menang dan menjadi anggota dewan. Ibu saya bukan orang yang berada tapi berkat doa’nyakami anak-anaknya mampu mewujudkan harapan orang tua,” tukasnya.

Namun kebahagiaan yamg dirasakannya terasa kurang lengkap karena ayahnya tidak bisa menyaksikan langsung acara pelantikan. Rindowi menyebut ayahnya meninggal dunia usai Pemilu 2024 sehingga membuat dirinya sedih.

“Meski sudah meninggal dan tidak bisa menyaksikan langsung tapi saya meyakini bapak bisa melihat kebahagiaan kami sekeluarga,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Untuk mengingatkan asal-usul keluarganya berasal dari pedagang ikan asap atau pimdang, maka dirinya akan lebih banyak fokus pada pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan membuat banyak terobosan yang bermanfaat bagi masyarakat kecil.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *