Pakar menyarankan dua paslon yang menjadi rival Prabowo-Gibran disarankan menyampaikm pidato politik menerima kekalahan di Pilpres 2024, Selasa (20/2).
PANTURA24.COM, Jakarta – Pakar politik sekaligus akademisi Universitas Bengkulu Dr. Sugeng Suharto menyarankan agar Paslon nomor urut 01 Anies-Muhaimin dan palon 03 Ganjar-Mahfud MD yang menjadi rival dari paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran untuk segera menyampaikan pidato politiknya legowo atas hasil Pemilu 2024.
“Pemilu dan suara pemilu itu kan, dari dan untuk rakyat, jadi karena pilihan rakyat harusnya legowo dan menerima. Prabowo sudah berpidato politik jangan sombong tetap menunggu hasil akhir. Ini jadi sikap baik dan baiknya diikuti oleh para rival, pidato legowo, itu sikap negarawan,” ujar Sugeng Suharto, dalam keterangan yang dikutip, Selasa (20/2/2024).
Menurutnya ketika selisih suara tidak terlalu jauh, semestinya setiap pasangan calon memperjuangkan sampai banding atas hasil. Misalnya, jarak tidak jauh dari margin of error, atau katakanlah 5-7 persen sedikit di atas margin boleh banding. Namun kalau jauh, meskipun itu baru hitung cepat tetapi hasil akhirnya tidak bakal jauh berbeda seperti yang terjadi saat ini.
Sugeng mengatakan dengan menghormati hasil pemilu tentu semua pihak juga akan menghormati keputusan rakyat menitipkan suara mereka pada sosok yang diinginkan untuk menjadi pasangan presiden periode 2024-2029.
“Bagaimanapun, paslon bersaing, tapi keputusan suaranya tetap ada di tangan rakyat. Demokrasi, dari, untuk dan oleh rakyat, serta siapa yang terbesar itu menjadi pemenang, harus disadari seperti apapun sosok yang terpilih berarti sosok tersebut yang memang dikehendaki rakyat saat ini,” cetusnya.
Hal yang sama juga disampaikan Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam yang meminta kubu paslon nomor urut 02 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mau menerima dengan legowo hasil pemilihan presiden 2024.
Hasil hitung cepat (quick count) pemilihan presiden oleh sejumlah lembaga survei telah menunjukkan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul telak hingga 59 persen, jauh di atas Anies-Muhaimin (25%) dan Ganjar-Mahfud (16%).
“Angka itu menegaskan bahwa Pilpres 2024 hanya berjalan satu putaran,” terang Ahmad Khoirul Umam.
Hasil perhitungan cepat memang bukan hasil resmi yang mengikat. Namun menurut Umam, melihat dari perolehan suara berdasarkan hitung cepat, Prabowo-Gibran tampaknya akan dinyatakan sebagai capres-cawapres terpilih dalam Pemilu 2024.
Jika kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud bertekad melakukan perlawanan hasil pemilu, kata Umam, maka mereka harus merujuk pada Pasal 286 UU No.7/2017 tentang Pemilihan Umum dan juga aturan Bawaslu tentang dugaan pelanggaran pemilu yang terstruktur, sistematis, dan massif (TSM).
Kedua pasangan tersebut juga, kata Umam, harus bisa menghadirkan data, informasi, dan bukti-bukti TSM di 50 persen wilayah provinsi di Indonesia. Tidak hanya itu, kedua pasangan tersebut juga harus membuktikan pelanggaran itu masuk dalam skala massif dan sistematis.
“Jelas tidak mudah untuk bisa menghadirkan basis bukti sebesar dan sevalid itu,” tutupnya.
Seperti diketahui KPU telah memperbarui hasil hitung suara atau real count Pemilu 2024. Dari situs pemilu2024.kpu.go.id, Selasa 20 Februari 2024 pukul 07.24 WIB, data yang telah ditampilkan berasal dari 593.012 dari 823.236 TPS atau 72,03 persen TPS yang ada di Indonesia. Paslon Prabowo-Gibran masih unggul di angka 58,62 persen. (*)