Pantura24.com, Jakarta– Dua lembaga survei Indikator Politik Indonesia dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru Jawa Tengah periode 10-16 Januari 2024. Hasilnya kubu Paslon 02 Prabowo-Gibran unggul terhadap paslon 03 Ganjar-Mahfud MD.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia di Jawa Tengah menunjukkan Prabowo-Gibran sudah 42,1 persen melampaui elektabilitas Ganjar-Mahfud MD di angka 40,7 persen. Kondisi itu berbeda di survei sebelumnya 23-1 Desember 2023, saat itu Ganjar-Mahfud MD masih 51,7 persen dan Prabowo-Gibran 35,3 persen.
Sedangkan data survei LSI di periode 10-11 Januari 2024 memperlihatkan jeda Prabowo-Gibran dengan Ganjar Mahfud MD terpaut jauh. Elektabilitas paslon 02 sudah 50,8 persen melalmpaui 03 yang melorot menjadi 34,4 persen.
Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menyebutkan, terkereknya elektabilitas Prabowo-Gibran di Jawa Tengah telah menunjukkan adanya potensi kemenangan sekali putaran Pilpres 2024 bagi paslon nomor urut 02 itu kian nyata.
Menurut dia, di Jawa Tengah telah terjadi migrasi pemilih dari Ganjar ke Gibran dilatarbelakangi oleh masyarakat yang menilai sosok Gibran dianggap sukses memimpin Kota Solo.
“Solo itu bagian dari Jawa Tengah. Ini secara gak langsung memberikan pengaruh ke masyarakat yang puas dengan kinerja Gibran di Solo dan berdampak ke wilayah-wilayah lainnya,” ujar Arifki Kamis 25 Januari 2024.
Kemudian meningkatnya elektabilitas Prabowo-Gibran di Jawa Tengah tidak lepas dari pengaruh besar Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang memiliki kedekatan dengan capres nomor urut 02.
Bahkan, keputusan Prabowo-Gibran dinilai sebagai kandidat yang paling konkret melanjutkan pembangunan yang sedang berlangsung saat ini, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk memilih mereka di Pilpres 2024 nanti.
“Lalu Jokowi itu kan juga orang Jawa Tengah. Karena secara tak langsung, dukungan yang diberikan ya ke Prabowo-Gibran nantinya. Saya rasa ini juga sangat berpengaruh, karena Pak Jokowi itu memiliki kepuasan publik yang tinggi,” urainya.
Publik itu puas dengan kinerja Jokowi yang secara tidak langsung berdampak negatif kepada paslon lain yang memang tidak membagikan narasi sama seperti halnya Jokowi ke Prabowo-Gibran.
Kedekatan paslon nomor urut 02 dengan Presiden Jokowi tentu menjadi kekuatan bagi peningkatan elektabilitas Prabowo-Gibran. Beda dengan dua kandidat pesaingnya yang sudah mengambil jarak dengan narasi keberlanjutan, bahkan cenderung menyerang kebijakan pemerintah.
“Menurut saya ini juga cukup mengganggu bagi narasi-narasi politik yang dimainkan olen paslon lain. Saya lihat cukup lumrah kenaikan ini karena persaingan di Jawa Tengah itu pertarungan antar kader PDIP yang secara ideologi sama-sama nasionalis,” bebernya.
Arifki memaparkan dengan meningkatnya elektabilitas Prabowo-Gibran yang sangat tinggi di Jawa Tengah tentu akan menjadi kunci kemenangan Pilpres 2024 dalam sekali putaran.
“Ya kalau kita berkaca soal pemilu sekali putaran, dua putaran tentu saya tidak bisa komentar sekarang. Tali memang kalau potensinya ada sekali putaran. Lantas kita juga harus melihat dari semangat 01 maupun 03 yang berusaha agar masuk ke putaran kedua,” jelasnya.
Oleh karena itu meningkatnya elektabilitas Prabowo-Gibran di kandang PDIP jadi kekhawatiran tersendiri bagi 03 hingga ada gerakan untuk menyatukan koalisi dengan 01 di putaran kedua apabila Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.
“Jadi potensi paslon 02 untuk masuk satu putaran sangat besar, tetapi juga ada ruang untuk di putaran kedua, karena memang tidak mungkin antara 01 dan 03 membiarkan ini untuk satu putaran. Mereka berpotensi untuk berkoalisi,” tandasnya. (*)