Pantura24.com, Brebes – Ribuan jama’ah Jaringan Santri Indonesia (JSI) Provinsi Jawa Tengah menghadiri kegiatan Do’a Syukur dan Dzikir Akhir Tahun 2023 yang berlangsung di Islamic Center Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Minggu (10/12/2023).
Kegiatan Do’a dan Dzikir yang diusung JSI Berkhidmat untuk Indonesia Maju mengangkat tema “Bersyukur Atas Keberkahan dan Do’a untuk Masa Depan Bangsa yang Lebih Baik” itu dipimpin oleh Ki Haryo Susilo sebagai penceramah sekaligus ngaji budaya.
Ketua Umum JSI Jawa Tengah Ismail Fahmi menyampaikan bahwa kegiatan Dzikir dan Do’a Syukur Akhir Tahun 2023 dislenggarakan sebagai bentuk khidmat JSI kepada Indonesia maju.
“Syukur alhamdulillah pada hari ini ribuan jama’ah bisa hadir dalam acara doa syukur dan dzikir akhir tahun harapannya apa harapannya adalah untuk kebaikan Bangsa Indonesia,” kata Fahmi.
Ia mengaku bersyukur ribuan jamaah sangat antusias hadir untuk silaturahmi, berdzikir dan berdoa di penghujung tahun 2023 ini. Hal itu membawa semangat dan harapan yang tinggi dari jamaah, terutama dalam momentum yang tepat di Pemilu 2024 untuk mendapatkan pemimpin yang bisa membawa Indonesia lebih baik lagi.
“Ini karena semangat untuk perbaikan yang lebih baik karena saat ini Indonesia sudah baik, biar lebih baik lagi artinya kalau sekarang Presiden Jokowi sudah menghadirkan sesuatu yang baik untuk negara ke depan setelah pemilu menghasilkan presiden yang lebih baik lagi kinerjanya,” ujarnya.
Fahmi mengatakan Indonesia membutuhkan sosok yang memiliki hati ikhlas dan jiwa pemersatu. Ia pun menyebut sosok Prabowo Subianto yang juga sebagai Ketua Dewan Pembina JSI. Menurutnya, Prabowo dinilai sebagai figur yang memiliki akhlak dan keteladanan sebagai santri.
Prabowo juga, lanjut Fahmi, memiliki jiwa seorang santri dan dikenal sebagai tokoh pemersatu bangsa yang menolak tegas para pihak yang ingin memecah belah bangsa. Dalam diri Prabowo terlihat ketulusan hati dan pengabdian panjang untuk bangsa.
“Sebagai santri kita melihat Prabowo punya semangat dan jiwa santri, artinya bahwa beliau itu meneladani sifat-sifat kesantrian yang tidak mengadu domba. Pemilu ini kita jadikan sebagai ajang pesta demokrasi, pesta rakyat, pesta gembira. Semuanya biar gembira gak ada caci maki tidak ada saling kampanye negatif. Itu yang kami tangkap dari pesan-pesan Prabowo,” paparnya.
Di kesempatan sama pendiri dan penasihat JSI Prof. Dr. Marzuki Alie, SE., MM di sambutan mengatakan bahwa Ketua Dewan Pembina JSI Prabowo Subianto kepada umat Islam agar tidak mudah diajak untuk saling bermusuhan karena perbedaan pendapat dan pilihan.
Ia menilai Pilpres 2024 sudah seharusnya dimaknai sebagai proses politik biasa. Sebab, kata Marzuki, tantangan umat Islam ke depan sangat beragam termasuk di masa kampanye seperti ini demokrasi dan kesatuan sebagai bangsa akan diuji.
Kontestasi jangan sampai menimbulkan gaduh rusuh dan permusuhan. Karena siapapun yang terpilih adalah wakil dari kita, siapapun yang akan terpilih adalah presiden kita juga. Dan kita akan bersatu kembali nanti setelah pemilu selesai.
Marzuki Alie meminta kepada jama’ah agar bisa meneladani sikap Prabowo yang sudah mencontohkan langsung bagaimana pemilu itu dijalani dengan damai, sejuk dan adem. Sebab, pada saatnya nanti setelah pemilu selesai umat harus bersatu kembali membangun Indonesia.
“Pak Prabowo walaupun difitnah, dibully dan dijelekkan tidak pernah ditanggapi. Beliau pesan ke kita semua bila ada yang mengajak permusuhan, jangan ditanggapi. Pada ujungnya kita akan bersatu kembali karena semua bersaudara dalam kesatuan dalam negara Indonesia. Jadi jangan mudah terpancing dengan masifnya hoax atau berapa bohong, fitnah, caci maki di media sosial,” urainya.
Karena itu, dirinya mengajak umat Islam mencontohkan sikap patriot dari Menteri Pertahan Prabowo Subianto yang memilih untuk bersikap biasa saja ketika banyak serangan, fitnah, caci maki dan ujaran kebencian yang diarahkan kepadanya.
Marzuki melanjutkan saat ini sudah masuk ke tahun politik dimana semua tim pasangan calon berkampanye di berbagai platform media. Tidak sedikit informasi yang beredar itu diproduksi oleh oknum untuk menyerang pihak lawan.
“Banyak grup-grup WhatsApp yang kalau saya ikuti kadang-kadang saya sangat prihatin sekali karena apa muncul berbagai fitnah muncul berbagai berita hoax dan sebagainya dan yang paling menyedihkan kita percaya dengan berita-berita itu,” katanya.
Ia menyarankan kepada semua masyarakat bila menemukan hal negatif dalam beberapa bulan ke depan sebaiknya diabaikan saja dan tidak perlu disebarkan luaskan ulang.
“Sebaiknya kalau berita-berita itu muncul tidak usah kita baca, kita hapus saja karena kita ini bersaudara kontestasi ini bagian daripada kesepakatan kita untuk menjadi negara demokrasi,” tutupnya.
Diketahui, dalam kegiatan Do’a dan Dzikir Akhir Tahun, JSI juga memberikan bantuan untuk syiar dakwah Islam kepada Ulama pimpinan pondok pesantren dan paket voucher umroh gratis bagi jama’ah.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Prof. Dr. Marzuki Alie, SE., MM. (Pendiri dan Penasihat JSI), Ust. H. Syofwatillah Mohzaib sebagai (Ketua Umum DPP JSI), Ismail Fahmi, (Ketua Umum JSI Jateng) , KH. Abdul Muqsit, SH (PP Darul Khair), KH. Muhaemin, S. Pd.I (PP Darusyifa), KH. Ahmad Fadhil, S. Pd.I (PP Ma’hadut Tolabah Putri), KH. Ya’li Hanif (PP Al Abror), KH. M. Aris Sadirin, S. Pd.I (PP Al Adalah), KH. Zaenal Milla Al Hafidz (PP Darqis), KH. Eko Jadi Kuncoro (PP Darul Mujahadah), serta tokoh masyarakat, ulama, santri dan pimpinan pondok pesantren di wilayah Jawa Tengah. (*)