Pantura24.com, Batang – Sebanyak 95,48 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Batang telah terdaftar sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Atas capaian itu Kabupaten Batang masuk 19 daerah yang meraih Universal Health Coverage (UHC) di Jawa Tengah.
“Kami apresiasi komitmen Pemda Batang yang memberikan kepastian jaminan kesehatan bagi warganya,” kata Deputi Direksi Wilayah VI BPJS Kesehatan Dwi Martiningsih di Pendopo Kabupaten Batang, Sabtu (11/11).
Capaian Kabupaten Batang menjadi daerah ke -19 di Jawa Tengah yang berhasil meraih UHC merupaka hal yang istimewa karena bersamaan dengan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59.
Hingga November 2023 jumlah peserta JKN di Kabupaten Batang telah mencapai 791.152 jiwa dari total jumlah penduduk sebanyak 828.576. Di pekan pertama November sudah ada penambahan 1.620 jiwa.
“Tentunya keberhasilan ini merupakan kerja keras sekaligus kolaborasi yang sangat baik antara seluruh pemangku kebijakan di ekosistem JKN,” katanya.
Kemudian atas capaian itu pula menjadikan Kabupaten Batang akan memiliki kelebihan UHC yang bisa dipercepat menuju cakupan 98 persen di 2024 melalu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Keuntungan yang sudah berstatus UHC adalah manakala peserta baru yang berKTP Batang, maka Kartu JKN nya akan otomatis aktif dan berlaku di seluruh Indonesia,” jelas Dwi.
Ia mengungkap keberhasilan UHC juga berkat badan usaha yang berkontribusi mendaftarkan warga sekitar sebagai peserta JKN melalui skema Corporate Social Responbility (CSR).
Adapun badan usaha yang ikut berkontribusi terhadap capaian UHC antara lain RS Qolbu Insan Mulia (QIM) dan Bazarnas Kabupaten Batang. Kemudian menyusul pada Januari tahun depan ada PT Bhimasena Power Indonesia yang berencana mendaftarkan 50 warga sekitar.
Sementara itu Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki berkomitmen menjadikan UHC sebagai langkah untuk meningkatkan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat.
“UHC bermanfaat membantu masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis. Meski demikian menjaga kesehatan itu lebih baik,” ujarnya. (*)