Pantura24.com, Kota Pekalongan – Penghentian sementara aliran air PDAM ke pelanggan mulai menimbulkan masalah. Pasalnya pekerjaan taping atau koneksi pipa Jaringan Distribusi Utama (JDU) di Jalan Urip Sumoharjo yang direncanakan delapan jam molor, akibatnya warga kelabakan tidak ada air.
“Sudah empat hari aliran air mati, katanya masih ada gangguan di PDAM,” ujar Rahmat warga Pringrejo, Sabtu (12/11/2023).
Ia mengatakan informasi yang diterimanya akan ada pemutusan air dari PDAM dalam satu hari dan pelanggan diminta menampung air secukupnya di tanggal 8-9 November 2023.
Akan tetapi hingga empat hari ini air belum mengalir juga akibatnya stok air yang sudah ditampung dalam beberapa ember tidak mencukupi untuk satu keluarga.
Keluhan yang sama juga dirasakan RH pemilik kos di belakang Kampus Universitas Pekalongan (Unikal). Air PDAM mati sejak Rabu 8 November 2023 hingga sekarang.
“Kasihan anak kos, mereka pada ribut tidak bisa mandi karena air tidak mengalir. Saya hanya bisa jelaskan masih ada gangguan di PDAM,” keluhnya.
Keluhan berbeda dirasakan Dion Amsari (35) pemilik toko perlengkapan bayi yang mengaku omset turun hingga 50 persen gegara area depan toko dikuasi oleh pekerja. Pengunjung jadi malas datang.
“Katanya sehari rampung, nyatanya empat hari dikerjakan belum juga selesai. Pengunjung yang akan masuk ke toko juga kesulitan karena area parkir sebagian besar digunakan untuk pekerjaan galian pipa,” kata Dion menjelaskan.
Ia menyebut sejak awal kedatangan pekerja proyek juga sudah tidak dengan simpatik. Beberapa kali dirinya harus menegur karena mengganggu kenyamanan pengunjung.
Demikian juga dengan pekerjaan pipa di dalam galian beberapa kali membuat longsor hingga memakan area parkir di depan toko, semula lubang hanya selebar dua meter. Karena kerap longsor lubang galian akhirnya melebar.
Menurut Dion, pekerjaan pipa di depan tokonya mengabaikan keselamatan warga sekitar. Terbukti sudah ada dua pengendara motor terperosok ke lubang galian pipa besar yang hanya diberikan pengaman seadanya.
“Yang kasihan itu seorang ibu hendak ke pasar membawa dagangan terperosok masuk lubang. Yang bikin kesal itu lubang sudah digali tapi sempat dibiarkan selama tiga bulan,” ujar Dion.
Sementara itu Panji dari Perusahaan Daerah Air Bersih Provinsi Jawa Tengah saat ditemui di lokasi mengatakan pekerjaan taping atau koneksi JDU ke jaringan distribusi baru dilakukan oleh Bina Marga Cipta Karya (BMKC) Jateng.
“Targetnya delapan jam rampung, tapi karena ada kendala membuat pekerjaan ini sudah tiga malam belum juga selesai,” katanya.
Terpisah Didik Pramono dari LBH Adhyaksa angkat bicara terkait pemutusan aliran air ke pelanggan lebih dari satu hari telah membuktikan bahwa Perumda Tirtayasa memang tidak profesional dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
“Apakah ada penjelasan resmi terkait hal tersebut, Dirut PDAM dan Direktur Teknis harusnya meminta maaf secara terbuka ke masyarakat karena selama empat hari ini kebutuhan air pelanggan tidak terpenuhi,” cetusnya.
Didik mengatakan seharusnya pelanggan juga mendapatkan kopensasi atas kejadian ini sehingga ada azas keadilan yang bisa ditegakkan karena pelanggan telat bayar saja sudah otomatis di denda bahkan ada peringatan untuk diputus aliran airnya.
“Saya persilahkan pelanggan yang merasa dirugikan untuk bisa mengadukan hal tersebut. Kami siap membantu melakukan pendampingan,” ucap Didik. (*)