Pantura24.com, Jakarta – Lembaga Populi Center menyebut elektabilitas bacapres dan bacawapres Prabowo – Gibran Rakabuming Raka melejit di angka 43,1 persen. Raihan tersebut mengalahkan dua kandidat lain, yakni Ganjar Pranowo – Mahfud MD 23 persen dan Anies Baswedan – Muahaimin Iskandar 22,3 persen.
Peneliti senior Populi Center Usep Saepul Ahyar mengatakan faktor yang mempengaruhi tingginya elektabilitas pasangan capres dan bacawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut disebabkan sosok Gibran yang banyak mendapat dukungan dati kelompok milenial.
“Kalau kita baca dari dinamika politik pasca putusan MK (Mahkamah Konstitusi) yang lalu, kemudian juga pasca pasangan Prabowo – Gibran bila dilihat dari dua faktor yang paling tidak mendominasi itu sangat mempengaruhi,” beber Usep, Jumat (10/11/2023).
Dirinya melihat keberadaan Gibran ini menjadi faktor yang sangat signifikan menambah suara dan kemudian menggerus suar dari Ganjar. Karena itu simbolisasi dari Jokowi itu sebelumnya sangat berhubungan dengan Ganjar.
Merujuk hasil survei, Usep meyakini saat Prabowo memutuskan Gibran untuk maju bersama pada Pilpres 2024 dukungan dari kalangan milenial berusia 35 tahun langsung melejit di angka 54,7 persen.
Demikian juga dukungan terhadap Prabowo juga naik di Pulau Jawa pada September 2023 sebesar 31,7 persen. Kemudian melonjak menjadi 40 persen di bulan November 2023. Hal itu terjadi setelah berpasangan dengan Gibran.
Usep memaparkan, masuknya Gibran ke KIM menimbulkan migrasi dukungan dari relawan Jokowi yang tadinya sempat terbelah ke pemilih Ganjar dan Prabowo, kini mayoritas mengalihkan dukungannya ke Prabowo.
“Pak Ganjar dan Pak Prabowo itu keduanya mendapatkan endorsement dari Pak Jokowi. Jadi sebelum pasangan itu (Prabowo Gibran) diendorsement oleh Pak Jokowi, sudah terbelah menjadi dua. Akan tetapi tapi ketika berpasangan, itu sekarang berbalik. Endorsement Pak Jokowi itu lebih banyak ke Pak Prabowo Gibran terutama,” ungkapnya.
Masih menurut Usep, dukungan simbolik Jokowi terlihat sangat jelas kemana arah yang akan berlabuh, sehingga itu akhirnya berpengaruh pada suara Ganjar yang awalnya juga sama-sama mendapat dukungan dari Presiden Jokowi.
“Akibatnya banyak suara-suara di Pak Jokowi kemudian endorsement itu jatuh kepada Pak Prabowo – Gibran. Suaranya Pak Ganjar tergerus, turunnya lumayan drastis terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” jelasnya.
Ia menambahkan, di provinsi lain seperti Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten suara Prabowo berkaca dari Pilpres 2019 masih cukup besar ditambah dukungan dari Presiden Jokowi maka akan semakin menguat.
“Di Jawa Barat yang lalu, kemudian di Banten dan Jakarta itu suara Pak Prabowo pada 2019 ada yang beralih, tetapi tidak ditambah juga dengan suara-suara yang mendukung Pak Jokowi di 2019. Lalu muncul simbolisasi Gibran berpasangan dengan Pak Prabowo,” tuturnya.
Sebelumnya Survei Populi Center diketahui dilakukan pada 29 Oktober hingga 5 November 2023 dengan sasaran 1.200 responden. Survei dikerjakan melalui tatap muka dengan aplikasi Populi Center.
Pemilihan sampel dilakukan dengan cara metode multistage random sampling. Kemudian margin of error ± 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai angka 95 persen.
Berikut elektabilitas 3 pasangan capres dan cawapres versi survei Populi Center:
-Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 43,1%
-Ganjar Pranowo-Mahfud MD 23%
-Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 22,3%
-Belum memutuskan sebanyak 10,0%
-Menolak menjawab sebanyak 1,6%.