Pantura24.com, Batang – Perkumpulan Masyarakat Batang (PMB) mengadakan pertemuan akbar di GOR Abirawa Batang. Pertemuan tersebut selain mensosialisasikan program Bela dan Beli Batang, PMB juga mengajak masyarakat untuk bermitra usaha Pom Minyak Goreng (Pomigor).
“Pomigor bisa menjadi peluang baru bagi UMKM untuk mengembangkan usaha,” ujar Ketua Perhimpunan Usaha Masyarakat Pomigor Indonesia Ahmad Nur Sodik, Minggu (29/10/2023).
Menurut Sodik dengan kemitraan Pomigor, para pelaku UMKM juga turut mendukung distribusi minyak goreng murah yang merata ke masyarakat.
Jadi, lanjut dia, Pomigor bukan sekedar bisnis semata namun ada tujuan lain yakni menghadirkan minyak goreng murah untuk masyarakat.
“Nantinya minyak goreng Pomigor akan dijual dengan HET Rp 13.500 perliter. Jika ada yang menjual lebih dari itu akan kami hentikan suplainya,” katanya menjelaskan.
Bila masyarakat maupun pelaku UMKM ada yang tertarik dapat memilih tawaran paket kemitraan mulai dari Rp 20 juta. Lalu ada paket berdasarkan kapasitas, ada yang 1000 liter dan juga 2000 liter.
Dari kemitraan itu pihaknya menargetkan minimal ada satu Pomigor di tiap desa atau kelurahan. Program tersebut akan direalisasikan mulai November 2023.
“Paket yang ditawarkan tidak hanya unit mesin pompanya namun sudah termasuk juga minyak gorengnya,” terang Sodik.
Ia memaparkan bila usaha Pomigor lancar maka dalam jangka waktu 5-6 bulan setelah operasional sudah bisa mengembalikan modal usaha.
Ketua Umum PMB Heppy Trenggono menambahkan pada tahap awal sudah ada 10 titik Pomigor yang siap dibuka. Lokasinya ada di Kecamatan Bawang.
“Di Riau program ini sudah berjalan dengan 1000 unit lebih Pomigor. Saya berharap di Kabupaten Batang bisa berjalan lancar,” katanya.
Sementara itu PJ Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki memuji program Bela dan Beli Batang dari PMB melalui usaha Pomigor. Menurutnya PMB turut berkontribusi terhadap upaya penurunan inflasi di Kabupaten Batang.
“Program ini membantu UMKM dan Pemda dalam upayanya menekan laju inflasi daerah,” katanya. (*)