Mau Tahu Penyakit Yang Paling Banyak Diderita Warga Kota Pekalongan, Ini Daftarnya

Kantor Dinas Kesehatan Kota Pekalongan

Pantura24.com, Kota Pekalongan – Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dan gangguan pencernaan menjadi salah satu penyakit yang paling banyak diderita warga Kota Pekalongan. Keduanya menempati urutan teratas daftar penyakit dengan jumlah penderita terbanyak.

“Secara umum ISPA paling banyak dikeluhkan masyarakat. Kondisi cuaca yang panas menjadi salah satu penyebabnya,” ungkap Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Junaedi Wibawa di kantornya, Senin (13/10/2023).

Bacaan Lainnya

Kemudian penyakit yang paling banyak dikeluhkan masyarakat lainnya adalah gangguan pencernaan dan diare. Dicurigai salah satu faktor penyebab utamanya adalah kualitas air minum yang buruk atau tidak layak.

Penyebab lainnya ada bakteri yang berasal dari makanan dan minuman. Namun secara umum kualitas air bersih sangat mempengaruhi timbulnya gangguan pencernaan.

“Diketahui ketersediaan air bersih untuk minum yang layak di Kota Pekalongan sangat kurang. Banyak sumber air yang kondisinya sudah tercemar,” jelas Junaedi.

Menurut Junaedi Kota Pekalongan sudah sedemikian padat sehingga pemukiman yang saling berhimpitan menjadikan jarak sumber air dengan limbah rumah tangga sangat mepet dan berpotensi tercemar.

Lalu penyakit berikutnya yang juga memdapatkan banyak keluhan masyarakat ada demam berdarah (DB). Namun demikian munculnya musiman, biasanya saat peralihan musim panas ke hujan.

Yang terakhir berikutnya ada jenis penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes dan kolesterol. Jumlah prosentasinya sebenarnya ada namun harus dibuka secara detail datanya.

“Kita ambil kesimpulan secara umum saja. Kalau secara lengkap saya tidak hafal, harus buka data. Jadi itu daftar penyakit yang paling bamyak dikeluhkan masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan secara keseluruhan data di tingkat Kota Pekalongan tak jauh berbeda dengan tingkat kecamatan atau puskesmas yang ada.

“Yang jelas banyak penyakit timbul karena kualitas air bersih yang tidak memadai dan sanitasi buruk. Sudah menjadi kewajiban pemerintah memaksimalkan penggunaan air bersih yang mencukupi,” tutupanya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *