Pantura24.com, Batang – Prediksi bencana alam masih akan terjadi di Kabupaten Batang. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Ulul Azmi memaparkan hal tersebut di acara Sosialisasi Penyusunan Dokumen Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana (RPKB).
“Untuk bencana banjir potensi berdampak pada pemukiman seluas 2.791 67 hektar. Lalu banjir bandang dampak ke pemukiman seluas 144,46 hektar,” ungkap Azmi, Selasa (25/9/2023).
Kemudian cuaca ekstrim masih akan membayangi dan berpotensi mempengaruhi pemukiman seluas 9.025,32 hektar. Selanjutnya gelombang ekstrim dan abrasi potensi berdampak pada pemukiman 11,85 hektar.
Selain itu bencana gempa bumi juga berpotensi dampaknya akan mempengaruhi pemukiman seluas 592,70 hektar. Lalu
kebakaran hutan dan lahan dampaknya ke pemukiman seluas 12,74 hektar.
Ada juga bencana kekeringan potensi dampaknya seluas 1,137,20 hektar dan potensi bencana tanah longsor dampaknya seluas 140,35 hektar.
“Jadi ini sebagai upaya kesiap siagaan bencana BPBD Kabupaten Batang dalam menyusun dokumen RPKB,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa dokumen RPKB digunakan untuk membangun kesiapan Pemkab Batang dalam menanggulangi bencana secara cepat dan efektif.
Azmi menyebut dokumen RPKB bersifat kerangka kerja dan disiapkan untuk menghadapi kedaruratan bencana yang multi ancaman dan Melibatkan stakeholder dalam proses pengusunannya.
“Jelasnya RPKB belum akan beroperasi ketika suatu bencana spesifik terjadi, RPKB baru akan menjadi lebih spesifik ketika telah diturunkan ke dalam perencanaan kontingensi dan lebih lanjut rencana kontingensi diturunkan ke rencana operasi darurat bencana,” tandasnya