Pantura24.com, Pekalongan – Bagi anda yang kebetulan melintas di Jalan Raya Ambokbang, Kedungwuni, Pekalongan, cobalah untuk singgah ke Resto seafood Kepiting Kompromi. Beragam menu laut yang lezat bakal kamu temui dan dipastikan akan berbeda sensasinya dengan yang sudah ada.
“Bahan baku utama kami terutama kerang hijau diambil dari usaha budidaya, bukan dari laut langsung sehingga kandungan merkurinya jauh lebih rendah,” ucap Nur Ahmad Salafudin (24) pemilik resto seafood Kepiting Kompromi, Minggu (17/9/2023).
Ia menjelaskan bisnis makanan laut juga mempertimbangkan kualitas bahan baku seperti untuk kepiting didapatkan dari pengobor atau pemburu kepiting langsung di laut bukan dari pengepul.
Untuk mutu dan kesegarannya jelas jauh lebih baik. Adapun untuk harga masing-masing menu terangkum dalam satuan paket di mana harga paket termurah untuk dua orang Rp 55 ribu dan paling mahal ada paket 20 orang dengan harga Rp 1 juta.
Ia juga tidak menyangka usaha yang ditekuninya dalam tempo tidak terlalu lama sudah bisa membuka lima cabang di wilayah pantura seperti Kota Tegal, Pemalang, Kabupaten dan Kota Pekalongan.
“Awalnya saya berhenti dari pekerjaan sebagai digital marketing, lalu merintis usaha masakan seafood dengan cara pre order,” katanya.
Lantaran selama enam bulan banyak waktu terbuang ketika mengantarkan pesanan akhirnya mulai membuka warung seafood kecil-kecilan dan alhamdulillah semakin berkembang.
Pria yang karib disapa Udin ini mengungkapkan ada yang unik dari pemilihan nama usaha Kepiting Kompromi di awal merintis warung seafood.
“Pada saat itu saya meminta ayah untuk mencarikan nama namun dengan syarat mudah dibaca, gampang diingat dan tidak sulit diucapkan oleh siapapun,” ungkap Udin.
“Akhirnya spontan bapak menyebut nama kompromi yang akhirnya dipakai hingga sekarang,” ujarnya.
Udin menuturkan dalam satu hari resto seafood Kepiting Kompromi yang berlokasi di mulut gang 9 Jalan Raya Ambokembang, Desa Ambokembang tersebut mampu menjual sedikitnya 22 porsi seafood.