Jelang Pertemuan Apeksi, Sampah di Kota Pekalongan Menghilang

Jelang Pertemuan Apeksi, Sampah di Kota Pekalongan Menghilang
Sampah yang biasanya menumpuk di sejumlah jalan protokol mulai menghilang menjelang pertemuan Apeksi di Kota Pekalongan, Senin (21/4).

PANTURA24.COM, KOTA PEKALONGAN – Isu sampah masih akan menjadi pembahasan utama di pertemuan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Kota Pekalongan. Rencananya pertemuan selama tiga hari itu bakal dihadiri oleh 25 walikota dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) anggota Apeksi Komisariat Wilayah (Komwil) III.

Ketua panitia pertemuan Apeksi di Kota Pekalongan sekaligus Sekda Kota Pekalongan, Nur Priyantomo mengatakan pertemuan akan berlangsung mulai 23-25 April 2025 dengan mengundang pemangku kepentingan terkait, kalangan dunia usaha, UMKM dan perhotelan.

“Ada beberapa kegiatan yang telah diagendakan seperti pemilihan pengurus baru Apeksi Komwil III, kemudian ada seminar, lalu ada ladies program yaitu istri para walikota yang akan meninjau Museum Batik dan beberapa sentra industri batik serta UMKM,” ujarnya, Senin 21 April 2025.

Adapun isu penting yang akan diangkat menjadi tema utama dalam pertemuan Apeksi kali ini adalah pengelolaan sampah dengan narasumber dari Direktur Kementerian Dalam Negeri, kemudian dari mantan Bupati Banyumas dan praktisi serta penggiat pengelola sampah.

Sebagai persiapan pelaksanaan pertemuan Apeksi berbagai langkah telah dilakukan seperti Rapat Pleno dan pembersihan sekaligus pengangkutan sampah yang menumpuk di Jalan Jenderal Sudirman dan Hayam Wuruk serta sejumlah titik yang menjadi konsentrasi pembuangan sampah.

“Kita terbuka saja karena memang Kota Pekalongan sedang dalam kondisi darurat sampah. Jadi bukan karena ada Apeksi ya, sampah kita angkut,” katanya menekankan.

Sekda Nur Priyantomo juga menginformasikan bahwa hari ini sudah ada rapat gabungan dari Komisi A dan Komisi B yang temanya adalah bagaimana Pemerintah Kota Pekalongan menangani darurat sampah baik itu jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

Ia menguraikan bahwasannya persoalan sampah telah menjadi masalah bersama bagi anggota Apeksi selain kemacetan dan lingkungan hidup. Jadi tema pengelolaan sampah tersebut sangat relevan dengan kondisi saat ini, apalagi sudah menjadi isu nasional.

“Seperti disampaikan Pak Kepala DLH tadi bahwa akan ada 308 TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang bakal ditutup oleh kementerian. Semoga Kota Pekalongan menjadi pionir dijadikan percobaan dan percontohan menangani sampah sehingga pihak lain bisa belajar,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *