PANTURA24.COM, BATANG – Aksi penolakan tambang galian C terjadi di Desa Kemligi, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang. Ratusan warga dari dua desa yang marah mendatangi lokasi pembukaan tambang yang berlokasi di dekat Jembatan Sendang.
Sambil membawa spanduk, ratusan warga setempat menyuarakan penolakan seperti ‘Kami warga Kemligi menolak galian C’. Ada juga warga membentangkan spanduk bertuliskan ‘Tolak galian C’ dan ‘Usir oknum perusak alam’.
Koordinator aksi, Ratim, menyatakan kehadiran penambang galian C di desanya mengancam sistem irigasi pertanian serta berdampak pada kelestarian alam di Desa Kemligi dan sekitarnya.
“Intinya kami menolak kehadiran tambang galian C di Desa Kemligi karena bakal mengganggu pertanian warga serta berdampak pada kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas penambangan,” katanya, Jum’at 11 April 2025.
Kemudian karena lokasi tambang berada di dekat Jembatan Sendang maka ditakutkan akan merusak pondasi di bawahnya. Keberadaan Jembatan Sendang sangat penting bagi dua kecamatan sebagai urat nadi perekonomian masyarakat setempat.
Ratim menyebut penambang tidak pernah melakukan sosialisasi kepada warga, tiba-tiba saja alat berat turun ke sungai dan melakukan penggalian untuk mengambil batu. Warga menilai kalau hal tersebut merupakan tindakan sepihak sehingga menimbulkan keributan.
“Tidak hanya menolak, warga juga menuntut penambang untuk mengembalikan jalan batu menuju ke sungai ke fungsi semula. Warga takut jalan yang tidak stabil itu justru menimbulkan tanah longsor, terutama di area jembatan,” jelasnya.
Warga mengancam bila aspirasi tidak dihiraukan maka aksi yang lebih besar akan dilakukan. Penambang juga diminta untuk menyingkirkan alat berat dari sungai, selanjutnya aksi berlanjut ke mediasi antara kedua belah pihak disaksikan aparat setempat.
Hasil kesepakatan pihak penambang bersedia menghentikan aktivitas dan mengembalikan batu kali yang digunakan untuk membangun jalan darurat ke sungai sehingga aksi warga berakhir damai.
“Kami berharap pemerintah tidak gampang memberikan izin tambang agar rakyat tidak menjadi korban kalau terjadi bencana. Kami ingin lingkungan Desa Kemligi tetap lestari, pertanian tidak terganggu dan anak cucu tidak menanggung kerusakan alam di kemudian hari,” tutup Ratim.