PANTURA24.COM, BATANG – Hari kedua lebaran ribuan warga Kabupaten Batang dan sekitarnya memadati arena lomba perahu dayung di Desa Klidang Lor. Tradisi tahunan sejak 1977 itu mempertandingkan ratusan tim dayung lokal dan luar daerah.
Lomba dayung berhadiah Rp 32 juta bagi juara pertama itu berlangsung di Sungai Sambong dengan menempuh jarak 275 meter di mana satu tim terdiri dari 13 orang dengan rincian 12 orang bertugas mendayung perahu dan seorang lagi mengendalikan laju kemudi perahu agar tetap lurus menuju finish.
Ketua Panitia Penyelenggara, Egied Elan Fiantono mengatakan ada 244 tim lokal dan luar daerah seperti Bandung dan Cilacap menjadi peserta lomba yang akan melakoni 526 pertandingan mulai hari ini hingga sepekan ke depan.
“Jadi lomba dayung ini berlangsung mulai 1-7 April 2025. Finalnya nanti Selasa depan,” ujarnya di sela berlangsungnya lomba, Selasa 1 April 2025.
Ia menyebut jumlah peserta lomba dayung lebih banyak dari penyelenggaraan sebelumnya. Meningkat sekitar 15 persen dan jumlah laga pertandingan juga jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Sementara itu Bupati Batang Faiz Kurniawan mengatakan sepekan penyelenggaraan lomba dayung mampu memutar roda ekonomi warga setempat dan menghidupkan UMKM lokal.
“Ini menjadi tujuan wisata baru yang bisa dikelola. Jadi aset berupa belasan perahu tidak hanya digunakan untuk lomba dayung tapi juga menjadi wisata susur sungai,” katanya.
Pihaknya sudah menetapkan tradisi lomba dayung tersebut sebagai agenda tahunan di Kabupaten Batang. Meski kondisi air Sungai Sambong belum begitu bersih namuan tidak tercium bau sehingga bisa dikembangkan.
“Insya Allah ini bisa dikembangkan untuk wisata perahunya dan kita dorong juga untuk penyelenggaraan even nasional kejuaraan perahu dayung,” janjinya.
