Tak Merespon Peringatan, Remaja Perempuan di Pemalang Tewas Tertabrak Kereta Api

Tak Merespon Peringatan, Remaja Perempuan di Pemalang Tewas Tertabrak Kereta Api
Petugas PT KAI Daop 4 Semarang bersama keamanan setempat mengevakuasi jasad korban tertabrak kereta api di Pemalang, Senin (10/2).

PANTURA24.COM, PEMALANG – Remaja perempuan berusia 13 tahun tewas tertabrak kereta api di KM 120+8 petak jalan antara Stasiun Pemalang – Stasiun Surodadi, Kabupaten Pemalang. Korban merupakan warga Desa Pelutan berinisial SKP.

Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo dalam siaran persnya membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut kejadian berlangsung sekitar pukul 16.35 WIB.

“Sebelum peristiwa tragis itu terjadi, masinis KA Blambangan Ekspres telah membunyikan suling lokomotif secara berulang-ulang,” ujarnya, Senin 10 Februari 2025.

KA Blambangan Ekspres (146) relasi Jakarta – Ketapang pada saat itu melintas dan mendapati pejalan kaki yang tidak mendengar atau merespon bunyi tanda peringatan sehingga kecelakaan tidak bisa dihindari.

Akibat kejadian tersebut, perjalanan KA Blambangan Ekspres (146) mengalami keterlambatan hingga tiga menit lantaran masinis harus menghentikan lokomotif untuk melakukan pemeriksaan di Stasiun Petarukan.

“Setelah dirasa aman dan tidak ada kerusakan pada lokomotif maupun rangkaian kereta maka masinis KA Blambangan Ekspres melanjutkan perjalanannya kembali,” jelasnya.

Sementara itu Unit Pengamanan KAI yang mengetahui kejadian tersebut langsung melaporkannya ke polsek setempat dan berkoordinasi. Kasus kecelakaan menyebabkan korban meninggal dunia kini tengah ditangani polisi.

PT KAI Daop 4 Semarang mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan di sepanjang jalur kereta api. PT KAI juga menyampaikan duka cita dan prihatin atas kejadian yang menimbulkan korban jiwa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *