PANTURA24.COM, BATANG – PT Elecmetal Longteng Indonesia mulai membangun pabrik grinding ball di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Pembangunan pabrik bola besi di industri logam dasar tanah air itu menghabiskan investasi sebesar 40 juta USD atau sekitar 600 miliar rupiah dengan total lahan seluas 4,99 hektar.
CEO ME Elecmetal sekaligus Direktur PT Elecmetal Longteng Indonesia Eugenio Artega menyatakan fasilitas yang sedang dibangun ini mencerminkan komitemen perusahaan terhadap keunggulan industri yang dipenuhi keyakinan bahwa potensi yang dimiliki pasar di Indonesia sangat kompetitif.
“Dengan jaringan penjualan yang kuat dan teknologi produksi yang canggih, kami optimis dapat mencapai target penjualan 100.000 ton dalam beberapa tahun ke depan.” katanya, Kamis 9 Januari 2025.
Sebagai gambaran ME Elecmetal dan Longteng Special Steel ME Elecmetal adalah perusahaan publik yang terdaftar di Santiago Exchange, Chile dan merupakan produsen mill liner terbesar di dunia. Dengan sejarah panjang inovasi, ME Elecmetal didukung oleh Claro Group, salah satu konglomerasi paling berpengaruh di Amerika Selatan.
Perusahaan ini juga dikenal sebagai pemimpin dalam teknologi pengolahan logam dengan menyediakan solusi terbaik untuk industri pertambangan global.
Sedangkan Longteng Special Steel Co, Ltd. yang berbasis di China, adalah pemain utama dalam pasar baja dunia dengan fasilitas manufaktur grinding ball terbesar di dunia yang berkapasitas lebih dari 500.000 Metrik Ton (MT). Longteng juga menggabungkan teknologi mutakhir dalam proses manufaktur yang paling terdepan di dunia.
Perusahaan ini memiliki kehadiran yang kuat di Afrika melalui fasilitas modern di Zambia dengan kapasitas lebih dari 100.000 MT. PT Elecmetal Longteng Indonesia di KITB merupakan hasil kolaborasi dan kemitraan strategis antara ME Elecmetal dan Longteng Special Steel Co, Ltd. Fasilitas ini dirancang untuk produksi 200.000 ton media gerinda berkualitas tinggi per tahun, dengan distribusi 30-35 persen untuk pasar domestik dan 65-70 persen untuk ekspor.
Tujuan ekspor khusus perusahaan ini adalah ke Australia, salah satu pasar utama produk grinding ball di kawasan Oseania dengan memadukan teknologi unggul ME Elecmetal dan keahlian manufaktur Longteng tersebut juga bertujuan untuk menjadi pemimpin pasar di Indonesia.
Sementara itu Presiden Longteng Group, Xu Sheng (Shawn) menambahkan bahwa komitmen perusahaan adalah menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan di mana proyek ini tonggak bersejarah bagi Longteng Group.
“Perusahaan kami menjadi bukti nyata kolaborasi global yang sukses. Dengan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia dan KITB, kami meyakini proyek ini akan membawa dampak positif bagi industri logam nasional,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan menyebut kawasan industri terpadu ini bukan hanya sebuah kawasan industri semata akan tetapi juga dirancang sebagai kota baru yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung seperti hotel, sekolah, dan pusat hiburan.
Ia juga menegaskan bahwa pembangunan fasilitas PT Elecmetal Longteng Indonesia di KITB telah menjadi bukti yang nyata atas kemampuan KITB dalam menarik investasi global.
“Kami pastikan semua proses bisa berjalan lancar mulai dari perizinan hingga infrastruktur, agar investasi seperti ini bisa memberikan manfaat yang maksimal bagi perekonomian lokal dan nasional,” tegasnya.
Ngurah Wirawan melanjutkan proyek ini diharapkan bisa memberikan kontribusi yang besar, tidak hanya dalam mendukung pertumbuhan industri, tetapi juga menciptakan lapangan kerja serta memiliki peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar KITB.
Di sisi lain Direktur Industri Logam Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Rizky Aditya Wijaya memuji PT Elecmetal Longteng Indonesia yang menanamkan investasinya di KITB.
“Industri logam dasar menjadi salah satu sektor strategis dengan pertumbuhan signifikan mencapai 12,36 persen di triwulan ketiga 2024. Pembangunan pabrik ini telah menunjukkan bahwa Indonesia semakin menarik bagi investasi global dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” paparnya.