PANTURA24.COM, BATANG – PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) kembali memberikan modal kerja bagi eks pekerja kontruksi demobilisasi PLTU Batang. Bantuan modal kerja itu untuk menjaga stablitas ekonomi tetap terjaga dan usaha makin berkembang.
General Manager Stakeholder Relation PT BPI Aryamir H. Sulasmoro melalui Manager CSR & Community Relation Ahmad Lukman mengatakan ada sembilan eks pekerja kontruksi yang sudah demoblisasi dari PLTU Batang menerima modal usaha.
“Terhitung sejak beroperasi pada 2022, BPI telah menyalurkan bantuan peningkatan usaha kepada eks pekerja kontruksi demobilisasi sebanyak 127 orang yang beralih menjadi pelaku UMKM, berupa alat produksi,” ungkap Lukman dalam siaran persnya, Selasa 24 Desember 2024.
Ia menyebut dari 127 eks pekerja kontruksi demobilisasi itu 74 di antaranya diberikan melalui kerja sama dengan PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII). Berdasar pada identifikasi penerima bantuan, ada sembilan UMKM yang berpotensi berkembang.
Menurutnya, upaya PT BP bertanggung jawab terhadap nasib dari eks pekerja kontruksi domobilisasi yang tidak dibiarkan menganggur itu telah menjadi bukti bahwa PLTU Batang peduli. Saat masih proses pembangunan ada 4000 orang bekerja sebagai tenaga kontruksi yang berasal dari daerah sekitar.
“Nah, momen Natal ini kami ingin memaknai tentang kasih yang mempersatukan, menguatkan semangat berbagi dengan melahirkan sebuah harapan baru di antaranya sumbangsih bagi warga sekitar PLTU Batang,” ujar Lukman.
Kepala Desa Karanggeneng Resgianto menambahkan bahwa bantuan yang sudah diterima bisa bermanfaat bagi warganya untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan ekonomi keluarga. Yang telah dibantu usahanya diharapkan bisa menjadi UMKM yang mandiri.
“Seluruh program CSR dari PT BPI seperti bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial dan budaya serta infrastruktur telah memberikan banyak manfaat bagi warga kami. Demikian juga dengan pemerintah juga sangat terbantu dalam meningkatkan perekonomian dan kemakmuran bagi warga setempat agar lebih sejahtera,” ucapnya.
Salah satu eks pekerja kontruksi yang sudah demobilisasi oleh PLTU Batang, Hanif Fasek Saifudin mengatakan sudah merintis berbagai usaha seperti menjahit, jasa sewa dan perbaikan sound system, bengkel motor, jasa penggilingan padi hingga pengepul serta penimbangan padi.
Warga Desa Karanggeneng itu mengaku mendapatkan dukungan dan bantuan modal usaha sejak 2022 atau sejak tidak lagi bekerja di PLTU Batang. Hasil dari berbagai usaha yang didukung oleh PLTU tersebut cukup untuk menghidupi keluarganya.
“Saya sangat berterima kasih kepada BPI yang telah peduli sehingga mendapatkan tambahan modal usaha agar berkembang dan bertambah besar sehingga meningkatkan jumlah pelanggan,” tutupnya.