PANTURA24.COM, BATANG – Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki membuka kegiatan peluncuran buku novel sejarah tentang kepahlawanan KH Ahmad Rifa’i. Launching buku novel karya Pegiat Literasi Batang tersebut berlangsung di Aula Kantor Bupati setempat.
“Saya bangga dan mengapresiasi Pegiat Literasi Batang yang telah menyusun buku sejarah tentang Pahlawan Nasional Mbah Rifa’i yang sangat menginspirasi dan juga sudah membuat film dokumenternya,” katanya usai kegiatan, Jumat 13 Desember 2024.
Pihaknya sangat berharap buku novel sejarah KH Ahmad Rifa’i tidak hanya dikenalkan kepada masyarakat Batang namun juga digaungkan ke seluruh Indonesia. Melalui buku novel sejarah ini pula generasi muda bisa tahu dan mengambil inspirasi dari perjuangan Mbah Rifa’i.
Selain itu buku novel sejarah perjuangan Mbah Rifa’i juga perlu disebarkan ke sekolah dan perpustakaan di daerah agar bisa dibaca oleh pelajar bahkan masuk ke dalam muatan lokal (mulok) di Kabupaten Batang.
“Jadi buku novel sejarah Mencari Jejak Mbah Rifa’i ini bisa benar-benar terinformasikan ke seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya sejauh ini masih banyak warga Kabupaten Batang tidak mengenal Pahlwan Nasional KH Ahmad Rifa’i yang perjuangan dan dakwahnya berlangsung di wilayah Batang dan menyebar ke berbagai daerah lainnya.
“Metode dakwah dan perjuangan Mbah Rifa’i adalah menanamkan cinta tanah air dan menulis puluhan kitab yang kalau tidak salah mencapai 60 kitab lebih selama berada di Kabupaten Batang,” jelas Lani.
Ketua PP Rifaiyah, KH Mukhlisin Muzarie menambahkan bahwa Mbah Rifa’i dalam perjuangan dan dakwahnya itu membawa dua misi besar seperti memurnikan ajaran Islam yang pada saat itu masih sinkritis atau belum banyak mengamalkan ajaran Islam.
Kemudian melakukan perlawanan terhadap kolonialisme yang pada saat itu adalah penjajah Belanda. Ia ingin buku novel Mencari Jejak Mbah Rifa’i bisa menjadi referensi bahwa Kabupaten Batang memiliki sosok pahlawan nasional.
“Buku ini nantinya akan dibagikan secara gratis sebanyak 100 eksemplar karena dukungan dari PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) melalui Dinas Perpustakaan,” tutupnya.