Dinas dan Official Badminton Popda Kota Pekalongan Angkat Bicara ‘Salahkan’ Guru Tidak Berikan Informasi kepada Atlet Maupun Orang Tua Terkait Penentuan Wakil ke Provinsi

Dinas dan Official Badminton Popda Kota Pekalongan Angkat Bicara 'Salahkan' Guru Tidak Berikan Informasi kepada Atlet Maupun Oranf Tua Terkait Penentuan Wakil ke Provinsi
Disparbudpora bersama Official Cabor Badminton Popda Kota Pekalongan memberikan klarifikasi kepada media, Jum'at (6/12).

PANTURA24.COM, KOTA PEKALONGAN – Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pariwisata, Kebudayaan dan Olahraga (Disparbudpora) Kota Pekalongan, Endro Triatmo angkat bicara terlait polemik keterpilihan wakil Pekan Olahraga Daerah (Popda) di cabang olahraga (cabor) badminton yang ramai menjadi sorotan.

Ia menyebut bahwa penentuan wakil cabor badminton berdasarkan seleksi terbatas yang dilakukan oleh official terhadap atlet Popda dan Walikota Cup yang dipertandingkan di mana pemenangnya akan mewakili kontingen Kota Pekalongan di Popda Provinsi Jawa Tengah.

“Hal ini sudah kami beritahukan kepada guru di sekolah yang mendampingi atlet. Jadi nantinya guru tersebut yang akan menyempaikan kepada atlet maupun orang tua,” kata dia di kantornya, Jum’at 6 Desember 2024.

Endro menjelaskan seleksi terbatas itu dilakukan atas inisiatif untuk mencari atlet yang terbaik dengan mempertandingkan pemenang Popda Kota Pekalongan 2023 dengan pemenang Walikota Cup 2023 dan hasil seleksi terbatas itu yang nantnya akan dipilih.

Kemudian tekait juara satu cabor badminton di Popda Kota Pekalongan tidak disertakan ke Popda Provinsi Jawa Tengah lantaran pendaftaran sudah dilakukan pada September 2024. Sedangkan cabor badminton baru dimainkan pada Oktober 2024.

“Artinya wakil cabor badminton di Popda Provinsi Jawa Tengah sudah terkirim by name sebelum Popda Kota Pekalongan digelar,” katanya.

Official cabor Badminton Popda Kota Pekalongan, Sony menambahkan, inisiatif menggelar seleksi terbatas lantaran atlet yang menjadi juara Popda 2023 dan Walikota Cup 2023 sudah duduk dibangku SMP.

Ia berujar bahwa wakil dari Popda itu diambil dari sekolah sedangkan Walikota Cup diambil dari klub yang ada di Kota Pekalongan sehingga seleksi terbatas dua kejuaraan yang berbeda itu dilakukan berdasarkan inisiatih untuk mencari yang terbaik.

“Ada empat atlet pria dan lima atlet perempuan ikut seleksi terbatas dan juaranya sudah diberangkatkan ke Popda Provinsi Jawa Tengah pada November 2024, sedangkan juara cabor badminton Popda Kota Pekalongan di Oktober 2024 disiapkan untuk bertanding di Polda Provinsi Jawa Tengah 2025,” ungkap Sony.

Sementara itu Yudi orang tua dari atlet badminton, Fareno Khiar Aghadhira menyayangkan penentuan wakil Popda Kota Pekalongan tidak transparan. Menurutnya banyak keganjilan diperlihatkan seperti juara 1 Popda Kota Pekalongan tidak terpilih.

Sebagai orang tua atlet yang gagal berangkat ke Popda Provinsi Jawa Tengah, hanya bisa berharap pengelolaan sistem lebih jelas dan transparan, jadi sebaiknya mereka berbenah saja sehingga jangan sampai ada korban berikutnya.

“Sangat disayangkan juknis untuk 2025 saja belum keluar sudah menjanjikan atlet akan diberangkatkan ke Popda Provinsi 2025. Mereka saja tidak punya data yang valid yang menjadi acuan,” tukas Yudi.

Ia pun berharap dengan adanya kejadian tersebut jangan sampai mematikan prestasi anak sehingga secara psikologis menjadi terpengaruh. Idelanya juara Popda Kota Pekalongan 2025 mewakili Popda Provinsi Jawa Tengah 2025, tidak justru ada seleksi terbatas.

“Yang jelas anak-anak ini mewakili sekolah, Popda itu diambil dari sekolah mengapa malah ada seleksi terbatas dengan mempertandingkan ulang juara Popda dengan Walikota Cup yang berasal dari wakil klub,” cetusnya.

Yudi pun menyanggupi bila pihak dinas maupun official akan melakukan mediasi. Sebagai orang tua dari atlet dirinya bersedia menyelesaikan secara kekeluargaan agar ke depannya tidak lagi terjadi hal yang sama.

Di sisi lain hingga berita ini naik tayang pihak dinas maupun official badminton belum mengirimkan data dari hasil seleksi terbatas yang diduga tidak ada kejelasannya.

Sebelumnya diberitakan juara 1 badminton Popda Kota Pekalongan 2024 atas nama Fareno Khiar Aghadhira (12) tidak diberangkatkan ke Popda Provinsi Jawa Tengah. Pelajar SD Muhammadiyah 2 kelas 6 itu hanya bisa pasrah menyerahkan posisinya kepada juara 2 yang dipilih menjadi wakil Kota Pekalongan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *