PANTURA24.COM, KOTA PEKALONGAN – Setelah berjibaku selama 11 jam, akhirnya tim pemadam kebakaran berhasil menjinakkan api yang melahap 12 kapal yang bersandar di dermaga tambat labuh Kelurahan Panjang Wetan, Kota Pekalongan. Saat ini tim gabungan pemadam kebakaran dari Kabupaten Batang, Pekalongan dan Kota Pekalongan sedang melakukan pendinginan dengan terus menyiramkan air.
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Damkar Kota Pekalongan, Kukuh Adi Sri Setyono bahwa api sudah sepenuhnya padam namun untuk mengantisipasi timbulnya titik api lagi maka dilakukan pendinginan.
“Saat ini kita masih terus melakukan pendinginan meski api sudah padam. Pendinginan dilakukan hingga suhu menurun dan tidak lagi menimbulakan percikan api,” ujarnya kepada media, Selasa 12 November 2024.
Data lapangan yang berhadil dikumpulkan pantura24.com menyebutkan dari 12 kapal yang terbakar, (sebelumnya ditulis 13 kapal) terdapat dua kapal yang siap berangkat melaut. Sementara sisanya ada yang sedang menjalani perbaikan dan lainnya sudah lama dalam kondisi sandar.
Berikut daftar nama kapal yang terbakar dan terdampak lengkap dengan nomor lambung :
1. KM Surya Terang 08
2. KM Surya Terang 02
3. KM Langsung Jaya Makmur
4. KM Kapal Penampung
5. KM Samudra Rezeki
6. KM Anugrah Indah 28
7. KM Garuda Perkasa
8. KM Nasional
9. KM Nusantara
10. KM Indo Nelayan 08
11. KM Berkah Saudara
12. KM Putra Usaha Barokah 05
Sementara itu Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Pekalongan, Imam Menu mengatakan kapal yang terbakar berukuran antara 100-200 ton dengan tujuan mencari ikan di perairan Indonesia timur termasuk Papua dengan tangkapan ikan bisa tembus 600-700 ton oer kapal.
Ia menyatakan terbakarnya 12 kapal di Kota Pekalongan tidak sampai mengganggu pasokan ikan, justru yang paling terdampak dari kebakaran kapal tersebut adalah nelayan, mengingat rata-rata satu kapal mampu menampung 40 Anak Buah Kapal (ABK). Kemudian pengusaha kapal juga menanggung banyak kerugian hingga miliaran rupiah.
“Jadi satu unit seperti kapal cakalang harganya bisa tembus Rp 20 miliar dengan ukuran rata-rata 200 gros ton lebih,” jelasnya.