PANTURA24.COM, KOTA PEKALONGAN – Polisi masih melakukan penyelidikan kasus penyiraman air keras kepada seorang marbot Musholla Baiturohman Desa Samborejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Akibat kejadian tersebut, beberapa tetangga korban dimintai keterangan oleh polisi.
“Kemarin kita sudah lakukan olah TKP dan rencananya hari ini anggota Reskrim akan meminta keterangan dari seluruh warga,” ujar Kapolres Pekalongan Kota AKBP Prayudha Widiatmoko usai kegiatan pengamanan debat Pllwalkot, Jum’at 8 November 2024.
Selain meminta keterangan warga, polisi juga akan melakukan pencocokan CCTV di sekitar area kejadian perkara yang merekam pada saat peristiwa itu terjadi maupun maupun sebelum kejadian.
“Jadi siapa-siapa saja yang melewati jalan tersebut nanti akan kita Identifikasikan, karena itu kan situasinya masih sepi. Korbannya saja minta tolong namu waktu itu belum ada orang dan beberapa saat kemudian baru imam musholla yang kemudian menolong korban,” ungkapnya.
Kapolres mengatakan korban saat ini sedang menjalani perawatan dan nanti akan dimintakan juga keterangannya oleh penyidik. Setelah korban sudah dimintai keterangan baru pihaknya akan mencari alat bukti yang ada di luar kejadian tersebut.
Kemudian yang terpenting adalah bagaimana mendalami peredaran air keras yang dijual bebas di pasaran. Pihaknya akan mencari dari mana asalnya air keras yang digunakan oleh pelaku termasuk informasi yang bisa menyebabkan pelaku sampai menyiramkan air keras kepada korban.
“Ini kan yang sedang kita cari, misalkan begini dalam satu progres jalan kita tidak hanya fokus pada TKP saja. Kita nanti kan ambil jalan dari mana yang kira-kira ada rekaman dengan pakaian seperti itu, nanti akan kita cocokan,” jelasnya.
Pihaknya mengharapkan masyarakat membantu bila ada informasi yang bisa untuk mengidentifikasikan pelaku dan juga bila melihat hal yang mencurigakan bisa diteruskan informasinya kepada pihaknya agar lebih mudah dan cepat pengunckapan kasusnya.
Sebelumnya diberitakan seorang buruh jahit yang juga marbot di Musholla Baiturohman Desa Samborejo disiram air keras oleh orang tidak dikenal ketika hendak salat subuh. Akibat dari peristiwa itu korban mengalami luka melepuh di beberapa bagian tubuh seperti tangan kanan, paha kanan bagian belakang, perut bawah dan kedua kaki.