PANTURA24.COM, BATANG – Pendidikan menjadi salah isu yang bakal diprioritaskan dalam visi misi dari pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Batang 2024. Melalui program Kartu Batang Pintar (KBP) paslon Fauzy Fallas – Ahmad Ridwan memastikan seluruh anak di Kabupaten Batang bisa bersekolah tanpa ada alasan biaya.
“Kami tidak ingin ada anak di Kabupaten Batang yang tidak bisa sekolah hanya karena biaya. KBP ini menjadi solusi yang kami tawarkan untuk menjamin anak bisa sekolah berikut fasilitas yang diterima seperti seragam dan alat tulis,” ujarnya saat debat perdana beberapa waktu yang lalu.
Dalam kesempatan tersebut Fauzy Fallas mengenalkan KBP untuk menjadi salah satu upaya menekan angka putus sekolah sekaligus memberikan kesempatan bagi anak berprestasi yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Ia meyakini dengan pendidikan yang berkualitas akan tercipta generasi muda yang memiliki kemampuan daya saing serta mempunyai skiil dan kompetensi yang bisa diterima secara global. Program ini juga sejalan dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 47 Tahun 2008 wajib belajar.
“Kami dukung kebijakan wajib belajar dan KBP ini diharapkan bisa mendorong keluarga di Batang untuk turut memprioritaskan pendidikan sebagai hal yang utama bagi anak-anaknya,” katanya.
Berdasarkan rancangan UU Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) yang saat ini masih dibahas bahwa masa wajib belajar di Indonesia bakal diperpanjang jadi 13 tahun yang terbagi pendidikan dasar 10 tahun (usia 6–15 tahun) dan pendidikan menengah 3 tahun (usia 16–18 tahun).
Selain program KBP, paslon Fallas – Ridwan juga menggulirkan kebijakan pelagihan bagi para guru dan tenaga pendidik di Kabupaten Batang agar meningkat kualitas tenaga pengajar yang berdampak bagus pada anak.
“Dengan kompetensi yang dimiliki para guru terlatih maka menjadi meningkat pula kualitas anak didik yang bakal menjadi perhatian kami,” tuturnya.
Sementara itu, Ahmad Ridwan menambahkan komitmen kepada dunia pendidikan di Kabupaten Batang bukan hanya sebatas retorika politik, namun pihaknya bakal memastikan program tersebut bisa terlaksana di lapangan.
“Kami ingin pastikan program KBP ini tidak menjadi janji semata tetapi ada direalisasinya. Kami bakal koordinasi dengan sekolah di Batang untuk memastikan anak tidak tertinggal terkait akses pendidikan,” terangnya.
Ridwan menyatakan bahwa pendidikan merupakan investasi masa depan dan dirinya juga setuju program KBP diharapkan tidak saja menjadi solusi jangka pendek melainkan bisa didorong menjadi solusi untuk jangka panjang dalam mengurangi angka putus sekolah.
“Masa depan Batang ada di tangan generasi muda. Kami ingin menciptakan masa depan yang cerah bagi mereka untuk Batang yang lebih maju dan mandiri,” paparnya.