Nelayan Tegal Dikenalkan CBP Rupiah Melalui Kesenian Wayang

Nelayan Tegal Dikenalkan CBP Rupiah Melalui Kesenian Wayang
BI Tegal memberikan sosialisasi CBP Rupiah kepada nelayan dalam pagelaran wayang golek dan wayang kulit di kegiatan sedekah laut yang berlangsung di Kantor KUD Karya Mina, Minggu (21/7).

PANTURA24.COM, KOTA TEGAL – Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal menjadi sasaran sosialisasi Cinta, Bangga dan Paham(CBP) Rupiah. Sosilalisasi CBP Rupiah dilakukan Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Tegal melalui pagelaran wayang kulit dan golek yang berlangsung di KUD Karya Mina di kegiatan sedekah laut.

“Kegiatan sosialisasi ini selain memahamkan CBP Rupiah juga sebagai hiburan masyarakat terutama nelayan,” ujar Deputi Kepala KPw BI Tegal Teguh Triyono, Minggu (21/7/2024).

Menurut Teguh wayang kulit maupun wayang golek masih menjadi media sosialisasi yang efektif untuk menyampaikan pesan karena kesenian tradisional yang masih dilestarikan itu sangat digandrungi masyarakat.

Ia menyebut tidak hanya wayang, kesenian lain yang menjadi hiburan masyarakat seperti keroncong maupun orkes melayu juga masih memiliki daya tarik tersendiri sehingga efektif dikemas sebagai sarana sosialisasi.

“Tujuannya menguri-uri budaya sekaligus menyisipkan pesan yang disampaikan agar tepat sasaran, adapun lakon wayang mengambil judul Pandu Swarga yang menceritakan tentang Pandawa yang ingin meraih swarga yang dibawakan oleh Dalang H Rusdi,” katanya.

Teguh mengungkap adanya beberapa poin penting yang disampaikan dalam sosialisasi melalui wayangan yakni CBP Rupiah. Di acara itu dikenalkan cara mengenali karakteristik dan desain uang rupiah, ada juga cara menjaga uang rupiah dari kejahatan uang palsu.

“Uang rupiah itu merupakan alat pembayaran yang sah dan simbol kedaulatan NKRI sekaligus pemersatu bangsa sehingga masyarakat perlu CBP Rupiah,” jelasnya.

Pihaknya berharap sosialiasi yang dikemas dengan pagelaran wayang kulit maupun golek makin meningkatkan pemahaman masyarakat akan CBP Rupiah dan turut melestarikan kesenian tradisional Jawa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *