Keyakinan kubu 02 menang sekali putaran kian besar setelah kampanye akbar Prabowo-Gibran di GBK Senayan Jakarta dipenuhi ratusan ribu pendukung, Minggu (11/2).
PANTURA24.COM, Jakarta – Setelah mengakhiri kampanye di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meyakini bisa memenangkan pemilu dalam sekali putaran. Pasalnya pesta rakyat di GBK itu sukses dipadati ratusan ribu simpatisan yang menyemut sejak pagi, alhasil pidato yang direncanakan pukul 15.30 dimajukan pukul 13.30.
Dalam pidatonya, Prabowo sempat memuji pendukungnya yang hadir ke Stadin GBK dalam jumlah banyak bahkan melampaui ekspektasi.
”Kami perkirakan yang datang 200 ribu, tapi laporannya bahkan mendekati 600 ribu yang hadir, saudara-saudara sekalian,” ujarnya mengawali pidato pada Sabtu 10 Februari 2024.
Berbicara di hadapan ratusan ribu simpatisan, Prabowo mengulang komitmennya untuk melanjutkan pekerjaan presiden pendahulunya yang masing-masing telah memberikan sumbangsih.
Ia berjanji akan memberantas kemiskinan di Indonesia. Dirinya percaya upaya tersebut bisa dilakukan sesuai perhitungan dan hasil kajian tim ahli. Jadi perlu pengelolaan kekayaan Indnesia yang luar biasa. Bahkan lembaga di dunia memprediksi Indonesia jadi salah satu pilar kekuatan ekonomi terbesar kelima dunia.
“Syaratnya, kita harus rukun, kita harus bersatu, kita harus damai, kita tidak boleh diadu domba lagi,” katanya menjabarkan.
Prabowo mengungkap antusiasme rakyat kian meyakinkan dirinya untuk memenangi pilpres dalam satu putaran. Apalagi, fakta empiris didukung dengan hasil mayoritas lembaga survei menunjukkan elektabilitas melampaui 50 persen.
“Saya lihat semua indikator yang bisa dipercayai menunjukkan insya Allah arah satu putaran,” katanya meyakinkan.
Pengamat politik Populi Center Usep Saepul Ahyar menyebut antusias masyarakat yang datang ke GBK Senayan sangat tinggi untuk mengikuti kampanye akbar Prabowo -Gibran. Menurutnya yang berbondong -bondong hadir ke GBK itu punya keyakinan memilih tinggi dan tidak mudah beralih dukungan.
Meskipun kampanye tidak bisa dijadikan representasi pemilih secara nasional, namun Usep menegaskan kampanye tidak hanya unjuk kekuatan tetapi bisa mempengaruhi swing voters atau pemilih ngambang yang masih ragu terhadap pilihannya agar ikut bergabung dan memilih.
“Kampanye itu sendiri lebih banyak kepada show of force dan itu ditunjukkan kepada swing voter, tergantung narasi seperti apa ke publik. Itu kan narasi saja, akhirnya yang menentukan itu ya pengaruhnya bagi swing voters,” jelas Usep, Minggu (11/2/2024).
Ia menjelaskan setidaknya masyarakat yang ingin keberlanjutan pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat dibuktikan dengan kehadiran massa di GBK.dan paralel dengan survei paslon Prabowo-Gibran yang memiliki elektabilitas tertinggi dibanding dua rivalnya.
Usep mengutarakan hasil survei Populi Center terbaru memperlihatkan elektabilitas Prabowo -Gibran mencapai 52,5 persen yang bisa juga diartikan sebagai dukungan masyarakat terhadap keberlanjutan pemerintah saat ini.
“Saya kira itu bisa ditafsirkan motif memilih 02 itu kan banyak. Satu memang menginginkan Prabowo, pendukung Prabowo 2019. Tetapi banyak sebenarnya pendukung Jokowi di 2019 beralih mendukung Prabowo karena memang terlihat bahwa Jokowi ke 02,” urainya.
Ia membeberkan ada pengaruh endorsement Presiden Jokowi terhadap kandidat paslon 02 terbukti signifikan, itu terlihat dari migrasinya pendukung Jokowi yang tadinya memilih Ganjar kini beralih mendukung Prabowo.
“Jadi kalau Jokowi ke Ganjar ya ke Ganjar dan itu kan terbukti ketika sikap politik Jokowi ke 02 juga ikut mengalihkan pendukung ke 02. Itu kan memperlihatkan keinginan keberlanjutan dan rata-rata pemilih 02 itu menilai Jokowi berhasil bahkan approval ratingnya tembus 80 persen, itu kan tingkat kepuasan cukup tinggi,” bebernya.
Selain itu, Usep meyakini dengan elektabilitas yang sudah menyentuh angka 50 persen + 1 peluang Prabowo-Gibran untuk menang sekali putaran mencapai tingkat keyakinan 70 persen.
“Jadi kalau di survei Populi 52,5 persen itu memang ada margin error, berarti kan confident of intervalnya antara 49 persen sampai 55 persen sekitaran situ. Jadi satu putaran itu saya prediksi peluangnya 70 persen,” paparnya.
Sementara prediksi Pilpres 2024 berlangsung dua putaran juga masih berpeluang terbuka sebesar 30 persen dengan undecided voters yang tinggal 8-9 persen. Nah 30 persen itu kira-kira 2 putaran, jadi prediksi 1 putaran 2 putaran itu bandulnya besarnya tetal ke satu putaran.
“Peluang dua putaran itu masih ada tapi lebih besar satu putaran. Sekarang angkanya itu 52,2 di kita ya, mungkin masa tenggang ini menurut saya ada undecided voters sekitar 8-9 persen itu mungkin penentu apakah satu putaran atau dua putaran,” jabarnya. (*)