Pantura24.com, Pekalongan – Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menemui nelayan di Pantai Wonokerto, Kabupaten Pekalongan. Kedatangan mantan Gubernur Jawa Tengah itu untuk menyerap aspirasi bertajuk ‘Sambung Rasa dengan Nelayan dan Petani’.
Dalam kesempatan itu Ganjar menyinggung keberadaan tanggul pantai yang dibangun pada masa dirinya menjabat Gubernur Jawa Tengah.
“Sekarang tanggulnya sudah selesai, sudah kering. Maka sampaikan kepada warga yang dulu protes, karena sekarang panjenengan menikmati itu,” katanya, Selasa (16/1/2023).
Ia pun mengingatkan bahwa pada saat itu warga sempat protes ketika tanggul akan dibuat. Mereka protes ketika proses pembangunan dianggap mengganggu dan merusak.
“Pak Ganjar jangan merusak, Pak Ganjar jangan ada debu. Saya sampaikan kepada mereka, sabar. Jadi bapak ibu pernah mengatakan itu,” ujar Ganjar disambut riuh tepuk tangan warga.
Kemudian kalau daerahnya sudah kering, lanjut Ganjar, maka harus dikelola dengan baik. Lalu bagaimana cara mengelolanya, karena beberapa yang terdampak rob sampai ada yahg tenggelam.
Ia pun menyebut ada satu desa yang wilayahnya sudah tenggelam, Dukuh Simonet itu sudah hilang. Maka tanggul yang sudah terimbas rob harus diamankan bersama-sama.
“Bagaimana cara mengamankannya, panjenengan sudah tahu penanaman mangrove,” katanya menjelaskan.
Lalu bagaimana dengan pengambilan air tanah di desa yang terkena rob. Untuk memenuhi kebutuhan air bersihmya itu disuplai oleh Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM).
“Jadi itu urut-urutannya ya, paham ya. Sebab air rob di pesisir kita musti kita kelola bersama,” tuturnya. (*)