Pantura24.com, Jakarta – Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jendral Dudung Abdurrachman mengungkap keberhasilan Capres Prabowo Subianto dalam memimpin Kementeran Pertahanan. Ia menilai sebagai Menhan, Prabowo memiliki kinerja yang baik.
“Saya memiliki hubungan baik dengan Prabowo sejak dulu. Kenal dengannya itu sejak saya Letnan Dua, beliau Danyon 328 tugas operasi di Timor Timur dan batalyon itu terbaik saat penugasan,” ungkap Dudung dalam wawancara NGOPI seperti dikutip, Minggu (14/1/2023).
Ia menyebut bahwa Prabowo merupakan orang yang sangat peduli kepada kesejahteraan anak buahnya di TNI. Rasa peduli itu terungkap dari pengakuan perwira pasukan 328 yang memastikan urusan kesejahteraan itu menjadi perhatian Prabowo.
Dudung mengaku sempat bertanya ke beberapa perwiranya di Batalyon 328 yang membenarkan bahwa kesejahteraan prajurit betul diperhatikan. Banyak peralatan berasal dari pribadi Prabowo dan termasuk militansinya.
“Saya mengagumi beliau yang selalu mengukir prestasi selama menjadi prajurit TNI maupun saat menjadi pejabat negara,” sebut Dudung.
Salah satu keberhasilan Prabowo, lanjutnya, adalah saat sukses mendapatkan sekian pucuk senjata lalu kemudian diberikan penghargaan pangkat luar biasa dari Mayor menjadi Letkol.
Hal lainnya saat dirinya sudah menyandang Kapten, Prabowo mengagendakan beberapa perwira muda untuk kursus Bahasa Inggris selama 6 bulan di Jakarta dan kemudian diberangkatkan Kopassus ke luar negeri untuk mengambil S2.
Dudung mengutarakan lulusan-lulusan SMATN juga turut disekolahkan langsung ke Amerika maupun ke Inggris. Diceritakan juga sosok Prabowo yang sangat peduli terhadap akademi militer dan dirinya bertemu kembali dengan Prabowo saat nenjadi Menhan.
“Lalu saya bertemu lagi, saat itu saya sudah gubernur, beliau Menhan. Akademi militer pun dibangunnya begitu megah sekarang. Artinya beliau berpikir bahwa kita jangan kalah sama West Point yang begitu megah, bangsa kita adalah bangsa yang besar,” kata Dudung menjelaskan.
Prabowo ingin menunjukkan kepada dunia luar Indonesia juga memiliki akademi militer hebat dan tidak hanya itu saja, AU serta AAL juga turut dibangun menjadi kuat. Ia merasakan saat dirinya menjadi KSAD, kinerja Prabowo sebagai Menhan juga sangat perhatian pada persoalan alutsista yang diusulkan TNI.
“Sangat terasa pada saat saya KSAD dan beliau Menhan, apapun permintaan saya alutsista diinginkan. Jadi yang tadi kita singgung masalah pertahanan, masalah alutsista, banyak yang tidak paham. Sebenarnya alutsista itu kita yang usulkan, bukan keinginan Pak Prabowo,” beber Dudung.
Adapun pernyataan pihak lain bahwa Prabowo tidak peduli kepada prajurit TNI adalah hal yang keliru, karena selama ini Prabowo menjadi orang yang selalu memenuhi keinginan TNI terkait Alutsista, termasuk soal rumah untuk prajurit. Prabowo juga memperhatikan pembangunan rumah sakit TNI.
“Jadi itu keinginan kita, beliau tuh hanya melanjutkan saja, memesankan, harus seusia keinginan kita dan selama ini kita terpenuhi,” imbuhnya.
Kemudian rumah prajurit dan program yang ada itu juga tambahkan, termasuk rumah sakit di seluruh Kodam diperbaiki. Babinsa dibekali motor berikut kaporlapnya, lalu prajurit yang selama ini kekurangan dipenuhi. Prabowo itu sangat cinta kepada prajurit.
“Beliau paling senang dengan prajurit. Beliau itu kalau boleh saya mengatakan bila dadanya dibelah itu Merah Putihnya itu masih jam 12. Jam 12 itu artinya berkibarnya masih semangat, masih berkobar dan beliau itu pemberani, jagoan serta politik luar negerinya oke,” tutup Dudung. (*)