Pantura24.com, Kota Pekalongan – Lomba karambol LBH Adhyaksa Cup yang diadakan warga Kampung Pesindon, Kota Pekalongan sukses digelar. Pihak panitia menyerahkan total hadiah sebesar Rp 12,3 juta kepada para pemenang.
“Malam ini kita serahkan hadiah kepada pemenang lomba mulai dari juara satu hingga delapan,” ujar panitia Aiman Paradoks, Kamis (11/1/2024).
Ia mengatakan juara 1 diberikan trofi dan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 4 juta, juara kedua trofi dan uang tunai Rp 3 juta, ketiga trofi dan uang Rp 2 juta dan juara ke empat diberikan trofi dan uang tunai Rp 1,5 juta.
Sedangkan untuk juara lima hingga delapan diberikan hadiah hiburan berupa uang tunai masing-masing Rp 200 ribu. Semua pemenang juga diberikan piagam penghargaan sebagai peserta sekaligus pemenang lomba.
Adapun masing-masing pemenang lomba karambol LBH Adhyakasa Cup, juara 1 diraih Muhammad Faisol dari Kradenan, juara 2 Ismael dari Pesindon, juara 3 Muhammad Faisol dan juara 4 Jaraawara dari Kebulen.
“Dalam aturan diperbolehkan satu peserta mendaftarkan dua nomor sehingga yang terjadi ada satu peserta mampu meraih dua juara sekaligus seperti Mas Faisol yang dapat juara satu dan tiga,” terang Aiman.
Ia juga menjelaskan terdapat perbedaan final pada penyelenggaraan lomba karambol sebelumnya. Tahun lalu final lebih banyak dikuasai peserta dari tuan rumah, kali ini peserta dari luarlah yang berjaya dan hanya menempatkan satu pemenang untuk tuan rumah.
Kemudian untuk besaran hadiah yang diterima pemenang juga berbeda dibanding lomba sebelumnya. Artinya dari sisi antusias peserta pun sangat tinggi, di malam final pertandingan diselenggarakan hingga pagi tepatnya pukul 04.00 WIB.
“Ke depan kita ingin lomba karambol bisa lebih meriah lagi dengan hadiah yang lebih tinggi dan lebih banyak peserta yang ikut meramaikan,” ucap Aiman yang menjadi satu-satunya pemenang dari tuan rumah.
Sementara itu juara 1 lomba karambol LBH Adhyaksa Cup, Muhammad Faisol (24) dari Kradenan mengaku tidak memiliki firasat apapun, ia menganggap semua lawan yang dihadapi cukup tangguh dan bermain bagus.
“Kita itu tidak boleh meremehkan lawan karena saya pernah seperti dan hasilnya kalah telak dan malam ini juga terbukti dari dua nomor yang saya ikuti, satu nomor dapat juara satu dan satu nomor lainnya juara tiga. Jadi lawan bermain sangat bagus sehingga saya tidak bisa meraih juara 1 dan 2,” bebernya.
Faisol mengaku sudah bermain karambol sejak kecil dan berlatih tiap hari di kampung. Baru pada 2020 berani mengikuti lomba dan kerap menang sehingga percaya diri.
Seniman lukis batik itu akhirnya termotivasi untuk terus bermain dan bertanding. Ia juga mengaku hadiah uang tunai dari hasil juara lomba karambol LBH Adhyaksa untuk membantu orang tua.
“Uangnya nanti untuk memperbaiki rumah serta motor yang rusak asal tidak ketahuan warga kampung karena tidak pamitan dan tidak ada yang tahu saya juara,” ucapnya sambil tertawa. (*)