Pantura24.com, Batang – Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial (Gema PS) Indonesia mengajak seribu petani lereng Gunung Prau mendukung pasangan nomer urut 02 Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dukungan seribu petani itu dilakukan di Gedung Olahraga (GOR) Kredenan, Desa Gerlang, Kabupaten Batang.
Selain diajak mendukung Prabowo-Gibran, para petani dan buruh tani juga dianak senam gemoy serta menitipkan agenda reforma agraria dan program perhutanan sosial sekurangnya 17,7 juta hektar di seluruh Indonesia.
“Komitmen Pak Prabowo dan Mas Gibran yang berjanji meneruskan program dari Pak Jokowi tentunya diharapkan akan menyentuh aspirasi kami para petani,” ujar Ketua Gema PS Indonesia Rozikin di lokasi kegiatan, Minggu (7/1/2023) sore
Kegiatan mendukung pasangan Prabowo-Gibran dikemas dalam tema Biru Ceria Gema Gemoy dan pembacaan deklarasi oleh ratusan petani yang berkaus biru muda bergambar pasangan nomer urut 02 dalam pose lucu.Rozikin menjelaskan agenda reformasi agraria itu bertujuan untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada para petani. Ia mengatakan seharusnya petani tidak ada lagi yang dikriminalisasi.
Program reforma agraria itu juga menjadi solusi bagi pasangan Prabowo-Gibran untuk mengentaskan kemiskinan, ketersediaan pangan rakyat dan memulihkan kawasan hutan untuk meminimalkan dampak perubahan iklim.
“Program yang telah dijalankan sejak Presiden Jokowi menjabat itu juga berperan memulihkan sumber-sumber mata air dan mensejahterakan petani penggarap hutan,” jelas Rozikin.
Ia berharap Prabowo-Gibran berkomitmen untuk meneruskan program perhutanan sosial dan melaksanakan agenda reformasi agraria serta mempercepat pemberian legalitas Surat Keputusan (SK) maupun sertifikat redistribusi lahan bagi petani penggarap hutan.
Piihaknya menginginkan penyelesaian konflik melibatkan petani dengan dialogis yang ada keperpihakan kepada petani serta menjamin tidak ada lagi yang kriminalisasi.
“Aspirasi lainnya yang kami pesankan kepada Pak Prabowo dan Mas Gibran adalah komitmen membangun infrastruktur jalan tani, embung, bibit, pupuk, teknologi pertanian, prgram pasca panen dan akses pasar yang adil bagi produk petani,” beber Rozikin.
Di sisi lain Rozikin memaparkan ada 120 ribu hektar kawasan hutan yang sudah mendapatkan SK Perhutanan Nasional dan di Kabupaten Batang telah diterbitkan 12 SK perhutanan sosial.
Ia mengungkap ada sekitar 10 ribu hektar lahan perhutanan sosial dan yang sudah dilakukan survei oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) beserta tim gabungan sebanyak 306 bidang. (*)