Pantura24.com, Pemalang – Partai puncak turnamen sepak bola IPPO Women Exhibition Match yang berlangsung di lapangan Desa Wanarata, Kabupaten Pemalang, mempertemukan dua kesebelasan tamu, yakni Football Traveler (FT) Purbalingga dan Galanita Purbalingga.
Di pertandingan final, FT Purbalingga mampu mengandaskan perlawanan keras Galaneta Purbalingga dengan skor telak 3-0. Tiga gol kemenangan FT Purbalingga tercipta di babak pertama.
Selain berhasil memenangkan pertandingan, FT Purbalingga juga menyabet prestasi pemain terbaik turnamen melalui pemain bernomor punggung 18 Nadia.
Meski kalah telak dan menghuni peringkat kedua, namun prestasi kesebelasan Galanita Purbalingga tak kalah mentereng karena dua anggota timnya mampu meraih pelatih terbaik turnamen dan pemainnya menjadi pencetak gol terbanyak dengan 6 gol.
Dewan Pakar DPP Partai PKS, Rizal Bawazier menyebut turnamen sepak bola wanita IPPO Women Exhibition mamlu menyajikan pertandingan yang seru dan menarik.
“Kemampuan skil para pemain ini sudah bagus dan berkembang. Terlihat dari segi kemampuan mendribel maupun menendang bola sudah terlatih baik, hal ini yang perlu didorong untuk maju seperti menambah jam terbang melalui kompetisi yang lebih ketat,” katanya usai menyerahkan piala turnamen, Minggu (23/12/2023).
Dalam kesempatan tersebut Caleg DPR RI Dapil X Jateng, Rizal Bawazier juga memuji semangat pemain yang ternyata tidak hanya diisi oleh pemain muda potensial namun juga terlihat ada pemain seusia ibu-ibu.
“Saya lihat tadi di tim Galaneta Purbalingga usia pemain merata, ada remaja hingga ibu-ibu terutama kiper dan pemain belakang sudah tidak lagi muda bahkan saya dengar menjadi pemain tertua di turnamen,” jelasnya.
Rizal Bawazier menyebut perlunya memperbanyak turnamen atau kompetisi untuk memajukan sekaligus mempopulerkan sepak bola wanita.
Ia mencontohkan penyelenggara turnamen IPPO Women Exhibtion Match awalnya diragukan sukses karena sedikit peminat namun karena semangat dan banyak mengandalkan media sosial untuk promosi akhirnya berlangsung sukses dan lancar.
“Banyak yang ragu turnamen ini apakah setingan atau benar-benar ada pertandingan, beruntung panitia sukses menggelar turnamen,” katanya.
Atas dasar itu dirinya lebih mendukung sepak bola wanita karena alasan pembinaan dan lebih tertib atau aman dari gangguan kerusuhan oknum suporter.
“Jadi kita memang perlu menciptakan platform sepak bola wanita agar lebih berkembang dengan banyak turnamen. Kita bisa tingkatkan kesadaran dan minat bahwasannya sepak bola wanita ada panggung bagi individu yang berbakat,” tutupnya. (*)