Pantura24.com, Pekalongan – Puluhan ribu petani, penyuluh, pemilik kios pupuk dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) se-Jawa Tengah dikumpulkan di Alun-alun Kajen, Kabupaten Pekalongan.
Mereka dikumpulkan dalam rangka menerima arahan langsung dari Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya untuk peningkatan produksi padi dan jagung di Jawa Tengah.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana dalam sambutannya mengatakan di Jateng jumlah petani sebanyak 2.845.000 orang yang mengolah sawah satu juta hektar lebih.
“Dari jumlah itu, 6.130 di antaranya merupakan petani muda atau milenaial,” ujar Nana Sudjana di hadapan Jokowi dan rombongan serta puluhan ribu peserta, Rabu (13/12/2023).
Ia menyebut ribuan petani muda atau milenial tersebut sudah diberikan pelatihan maupun pendampingan termasuk motivasi. Upaya tersebut dilakukan untuk membangun sektor pertanian di Jawa Tengah.
Adapun yang hadir langsung dalam kegiatan pengarahan langsung dari Presiden Joko Widodo berjumlah 25 ribu orang terdiri 10 ribu petani, 5000 petani milenial, 3.400 penyuluh pertanian dan 5000 Babinsa.
“Hari ini kami menerima arahan bapak presiden khususnya di bidang pertanian. Kami berharap penyuluh dan petani di Jateng makin maju dan meningkat produksi pertanian agar mensejahterakan,” katanya.
Menurut Nana, pihaknya berupaya mencapai target produksi padi dengan menerapkan sejumlah strategi, di antaranya memaksimalkan pola tanam yang diharapkan mampu mewujudkan indeks pertanaman 300 bahkan indeks pertamanan 400.
“Kemudian hal yang menjadi perhatian pemprov Jateng adalah kenaikan harga komoditas cabai keriting, cabai rawit merah, dan gula pasir yang saat ini masih di atas harga acuan sehingga dapat memicu inflasi,” ungkapnya.
Untuk menghadapi hal tersebut, pihaknya bersama Kementan dan kabupaten serta kota sudah memberikan subsidi transportasi ke pedagang pasar.
“Upaya lain mengatasi inflasi dengan gerakan tanam lombok di pekarangan dan membuat sentra lombok pemerintah sekitar 45 hektar yang direncanakan panen pada Ramadhan 2024,” tutupnya. (*)