Telusuri Sungai Loji, DLH Kota Pekalongan Ungkap Asal Usul Limbah Yang Jadi Biang Kerok Pencemaran

DLH Kota Pekalongan melakukan pemantauan kondisi Sungai Loji dengan menyusuri dari hilir ke hulu, Selasa (5/12).

Pantura24.com, Kota Pekalongan – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan mengungkap dua sumber utama pencemaran Sungai Loji. Sumber itu berasal dari saluran buang limbah industri batik yang ada di wilayah kota dan kiriman dari Kabupaten Pekalongan.

“Kalau buangan limbah dari kota tidak terlalu banyak. Tapi yang berasal dari Kabupaten Pekalongan masuk ke Jenggot dan saluran Asembinatur terus ke Sungai Loji lewat Setu yang paling banyak,” ujar Pejabat Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan DLH Hadi Rizkiyanto usai telusur Sungai Loji untuk memantau sampah dan limbah, Selasa (5/12/2023).

Bacaan Lainnya

Ia menyebut saluran limbah yang dibuang langsung ke Sungai Loji di wilayah Kota Pekalongan berasal dari daerah Kuripan kauman dan Pesindon-Kergon serta dari saluran domestik yang berasal dari masyarakat.

Hadi mengatakan di daerah Kauman banyak industri batik dan sudah ada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dibuang ke sungai. Saat melintas di lokasi hasil limbahnya sudah tidak sepekat yang di sungai.

“Kita melakukan monitoring dengan menyusuri Sungai Loji dari Hilir ke Hulu yang ada di daerah Kuripan. Kita pantau saluran buangan limbah dan timbunan sampah yang ada di kanan kiri bantaran,” katanya menjelaskan.

Dan dari hasil pantauan, lanjut Hadi, sudah tidak ada enceng gondok yang memenuhi aliran sungai, kemudian untuk limbah air sungai sudah sangat hitam warnanya.

“Ini dari hasil limbah batik dan tekstil yang menumpuk terlalu lama di Sungai Loji yang sudah berubah fungsi menjadi long storage atau tampungan air hujan,” beber Hadi.

Ia mengatakan Sungai Loji sudah dimatikan karena di utara ditutup dan di selatan pun juga sudah ditutup. Fungsi Sungai Loji sudah menjadi penampung air yang pengendaliannya dilakukan oleh bendung gerak di utara dan pintu air di selatan.

Namun demikian teorinya kalau Sungai Loji sudah pekat sekali limbahnya maka pintu air yang ada di selatan (Kuripan) akan dibuka atau digelontorkan. Saat ini aliran sungai yang ada di selatan sudah dibelokkan ke Sungai Banger.

“Jadi banjir rob dibendung di utara dan banjir kiriman airnya diarahkan ke Banger dan Sungai Loji menampung limoasan air hujan,” tutupnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *