Pantura24.com, Jakarta – Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyebut mantan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Jenderal TNI (Purn) A.M. Hendropriyono yang menganalisa Prabowo – Gibran menang satu putaran bisa menjadi kenyataan.
Menurutnya, prediksi Guru Besar Ilmu Filsafat Intelijen Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) yang kemudian dipublikasikan merupakan hasil kajian yang serius dan faktual.
Pasalnya, data yang diperoleh Hendropriyono dari analisanya di lapangan itu dengan sumber informasi yang terverifikasi hampir bisa dibuktikan kebenarannya.
“Mungkin saja karena dari perspektif intelijen seperti itu bisa menang satu putaran, tunggu rakyat mendukung siapa, ucapan Hendropriyono bisa jadi benar kalau didasarkan pada analisa intelijen A1 yang dimilikinya seperti itu,” kata Ujang saat dikonfirmasi, Kamis (23/11/2023).
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia tersebut mengatakan, pengamatan Hendropriyono tidak mudah dibantah, sebab linear dengan temuan hasil survei dari berbagai lembaga-lembaga survei kredibel yang belum lama ini mengeluarkan hasil surveinya.
“Kita tahu bahwa Hendropriyono kan ‘mbahnya’ intelijen. Dia mungkin sudah mengendus, sudah menilai dan menyampaikan ke media bahwa Prabowo-Gibran berpotensi besar untuk menang, bisa jadi seperti itu, bisa jadi kenyataan,” ujarnya
Ia melanjutkan, meskipun Hendropriyono dikabarkan mendukung capres cawapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD, tetapi secara objektif menyampaikan fakta bahwa Prabowo dan Gibran lebih unggul.
“Saya tidak tahu apakah punya kepentingan pribadi atau dekat dengan BIN sehingga berkomentar bahwa Prabowo-Gibran diprediksi menang, atau dekat dengan Jokowi? yang saya tahu hari ini Hendropriyono itu menjadi salah satu tim Ganjar-Mahmud, mendukung Ganjar-Mahfud tetapi berkomentar bagus dan positif ke kemenangan Prabowo Gibran,” ungkapnya.
Ia melihat bahwa apa yang disampaikan Hendropriyono itu urusan pribadi, kepentingan pribadi ya, soal mengatakan yang menang adalah Prabowo-Gibran itu hak dia dan bisa jadi berdasarkan kepada analisa intelijen yang dimiliki, mungkin seperti itu saja.
Selain itu, lanjut Ujang, peluang kemenangan itu semakin besar dengan intensitas Prabowo dan Gibran turun langsung bertemu dengan masyarakat, ditambah lagi dengan soliditas tim yang begitu kuat, baik itu relawan maupun partai koalisi.
“Soal data intelijen, Hendropriyono sudah tahu, sudah paham. Timnya juga tertata, maka punya potensi untuk menang, partainya bergerak, Prabowo-Gibrannya juga turun. Saya sih melihat apa yang disampaikan oleh Hendropriyono mungkin saja itu benar,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurniansyah mengatakan, peluang Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024 sangat besar apabila melihat hasil survei dari beberapa lembaga survei terakhir ini, namun hal tersebut perlu dikuatkan oleh tim Prabowo-Gibran.
“Dari sisi data survei Prabowo memang punya peluang untuk memenangi Pilpres lebih besar jika dibanding dua kandidat lainnya, hanya saja tingkat keraguan publik juga masih tinggi, sehingga dinamika pemilih masih mungkin juga berubah,” kata Dedi Kurniansyah.
Diakui Dedi, Prabowo sendiri memiliki modal yang cukup baik di Pilpres 2019 lalu, dimana Prabowo meraih suara hingga 40 persen lebih. Untuk itu, peluang kemenangan sangat terbuka lebar, tinggal bagaimana tim pemenangnya bekerja untuk memuluskan jalan Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024.
“Di Pilpres 2019 Prabowo berhasil raup suara hampir menang, terlebih jika nanti digabung dengan mesin Partai dari Golkar, PAN, juga Gerindra sendiri, sebenarnya ini sudah cukup kuat,” jelasnya. (*)