Peresmian Galeri Arsip Perbatasan di PLBN Skouw Ditandai Pemukulan Tifa Serentak

Pemukulan alat musik tradisional Papua, Tifa, oleh pejabat BNPP dan pejabat setempat tandai peresmian Galeri Arsip Perbatasan PLBN, Sabtu (18/11)

Pantura24.com, Jayapura – Peresmian Galeri Arsip Perbatasan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw di Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Jayapura, Provinsi Papua ditandai dengan pemukulan tifa, alat musik tradisional adat setempat. Lokasi PLBN sendiri berada di perbatasan Papua Nugini.

Pemukulan tifa dilakukan secera bersamaan antara Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Robert Simbolon, Deputi Bidang Konservasi Arsip, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Kandar, Deputi Bidang Informasi dan Pengembangan Sistem Kearsipan ANRI, Andi Kasman.

Bacaan Lainnya

Dalam Plh Sekretaris BNPP, Robert Simbolon, mengatakan peresmian galeri di Muara Tami merupakan wujud kerjasama BNPP dan ANRI dalam rangka memelihara memori kolektif bangsa.

“Esensi acara peluncuran Galeri Arsip Perbatasan ini adalah BNPP beserta jajaran ANRI sepakat mengaktualisasikan secara konkret upaya untuk memelihara memori kolektif bangsa Indonesia dan dimulai dari ujung paling timur Indonesia dalam hal ini adalah PLBN Skouw,” kata Robert, yang secara definitif menjabat sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP, Sabtu (18/11/2023).

Pembangunan arsip ini, lanjut Robert, bertujuan untuk menyajikan secara lengkap ukiran-ukiran perjalanan sejarah Indonesia di Papua sekaligus meyakinkan semua kalangan dan pihak bahwa inilah Indonesia yang utuh, Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Alasan mengapa pembangunan arsip galeri ini dimulai dari Papua, sebut Robert karena sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang ingin mempercepat pembangunan Papua, termasuk pembangunan kawasan perbatasan negara di Papua.

“Apa hubungan galeri perbatasan dengan percepatan pembangunan tersebut?. Dengan kehadiran Galeri Arsip Perbatasan ini, kita ingin menumbuhkan semangat bersama membangun Papua, dengan motivasi dan semangat heroisme yang diwariskan oleh para pahlawan nasional dari Papua,” jelasnya.

Robert berharap galeri ini bisa merepresentasikan semangat dari para pejuang-pejuang di tanah Papua, salah satunya Silas Papare.

“Kita lihat apa yang sudah tergelar di sini, semua sarat dengan nilai-nilai perjuangan. Seperti tadi saya sampaikan, uangkapan salah satu tokoh Papua, Silas Papare, yaitu ‘jangan sanjung aku, tapi teruskanlah perjuanganku’ perlu kita sosialisasikan dengan kehadiran galeri arsip perbatasan,” ujat mantan Pj. Gubernur NTT itu, usai peresmian galeri. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *