Pantura24.com, Jakarta – Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomer urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka dengan sikapnya yang santuy dan santai menjadi perhatian serius kalangan anak muda Indonesia.
Tidak hanya itu, dengan sikapnya tersebut media sosial riuh membahas kedua pasangan beda generasi itu. Bahkan menurut Juru Bicara Anak Muda di Tim Kampanye Nasional (TKN) Rian Ernest, gaya Prabowo – Gibran dijadikan sebagai contoh.
“Dua kata untuk Prabowo – Gibran malam itu, santuy dan santun. Ini sangat mewakili sekaligus jadi teladan generasi muda. Santuy sudah ada di jiwa kita anak muda. Namun ternyata tak bisa santuy saja, tapi juga harus santun,” kata Ernes dalam keterangannya, Jumat (17/11/2023).
Ernest menyebut, penampilan Prabowo yang penuh senyum dan tawa sudah menjadi ciri khasnya selama ini, apalagi saat berbalas pantun lalu berjoget jenaka dengan para pendukungnya. Ini membuat suasana politik di Gedung KPU RI menjadi cair dan lebih menarik bagi anak muda Indonesia. ‘Politik jadi enjoyable,” ujarnya.
Ernest menjelaskan selama ini anak-anak muda sangat apatis terhadap perpolitikan Indonesia, khususnya pemilihan Presiden (Pilpres) karena para elit politik selalu mempertontonkan ketegangan dengan saling menyerang satu sama lain.
Namun, kehadiran Prabowo dan Gibran dengan gaya politik santuy dan santun membuat anak muda makin suka dengan dengan politik.
“Tapi, malam kemarin Pak Prabowo dan Mas Gibran tampil dengan santuy gemoy. Anak muda mengharapkan ini,” jelas Ernest.
Ia melanjutkan, Prabowo dan Gibran tak hanya menunjukkan sikap santuy dan santun kepada para pendukungnya, tetapi juga menunjukan ke mereka di gedung KPU dengan mendatangi pasangan lan dan para ketua umum partai untuk bersalaman.
Sikap atau adab yang ditunjukkan oleh Prabowo dan Gibran ini menjadi contoh baik bagi anak muda Indonesia.
“Kita bisa melihat bersama, bagaimana Pak Prabowo menghampiri semua paslon dan tamu dengan sikap hormat. Memberi salam terlebih dahulu, meski dari semua calon Pak Prabowo sebenarnya yang paling senior,” ucap Ernest.
“Yang paling ikonik tentu ketika memberi hormat dan mengantarkan adiknya untuk sungkem ke Bu Mega. Ini benar-benar sebuah adab yang mesti anak muda teladani,” imbuhnya.
Ernest berharap jika politik santuy dan santun ini berlanjut, dirinya meyakini betul masa depan politik Indonesia akan cerah.
“Kita harapkan politik bisa terus begini, santuy dan santun. Bukan berantem. Dengan begitu anak muda jadi berani masuk dan berkarya dalam politik,” pungkas Ernest. (*)
