Pantura24.com, Kota Pekalongan – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan ground breaking pembangunan Pasar Banjarsari Kota Pekalongan. Pembangunan pasar terbesar itu baru dimulai setelah menunggu hampir 6 tahun sejak terbakar pada 26 Februari 2018 lalu.
“Hari ini ground breaking Pasar Banjarsari Kota Pekalongan, semoga Agustus nanti bisa selesai. Ini menunggunya sudah lima tahun lebih,” ujar Mendag yang karib disapa Zulhas, Rabu (11/10/2023).
Ia mengungkap lamanya proses pembangunan kembali Pasar Banjarsari karena masih ada keterlibatan pihak ketiga sehingga setelah Wali Kota Pekalongan melakukan penyelesaian terkait itu maka proses pembangunan bisa dimulai.
Zulhas mengatakan bahwa proses penyelesaian masalah dengan pihak ketiga tidaklah mudah karena sepengetahuan dirinya yang menjadi pengelola pasar sebelumnya itu pihak ketiga.
“Saya meminta agar pembangunan Pasar Banjarsari bisa dipercepat sebab para pedagang sudah menunggu lama dan ingin segera ingin menempati tempat yang baru nanti,” katanya.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid mengisahkan kembali proses panjang pembangunan Pasar Banjarsari. Pemkot berkolaborasi dengan banyak pihak agar proses pembangunan bisa langsung dilakukan.
“Kita pakai istilah total football karena serangannya datang dari banyak lini,” katanya.
Disebutkan bahwa dirinya berulang kali harus bertemu dengan PT Disc sebagai pihak ketiga hingga akhirnya mau melepas sertifikat aset sebagai syarat pengajuan anggaran ke pusat.
Diungkap perjanjian kontrak pihak ketiga yang mengelola sebagian Pasar Banjarsari berakhir pada 2032 mendatang. Andai masalah itu tidak selesai maka Pasar Banjarsari baru bisa dibangun setelah 2032.
“Selama proses itu kita alami ada 11 gambar diubah dan lelang pun juga demikian, tertunda 11 atau 13 kali. Itu bikin kita deg degan,” ucapnya.
Dikatakannya desain Pasar Banjarsari yang terbaru atau yang sedang mulai pembangunannya adalah murni pasar tradisional, tanpa ada bioskop maupun supermarket atau mall.
Pasar Banjarsari rencananya dibuat 3 lantai dengan konsep Pasar Tradisional Rakyat yang SNI dibagi tiga zonasi yakni zona basah, zona kering pangan, dan zona kering nonpangan.
Konsep adalah green building sistem blok. Sistem penyekatan pada masa lalu membuat petugas pemadam kebakaran kesulitan saat terjadi kebakaran. Sistem blok mempermudah akses mobil pemadam kebakaran.
Pembangunan gedung dilaksanakan PT Adhi Persada Gedung (APG) dengan nilai kontrak mencapai Rp 131,4 miliar hingga September 2024.