Pantura24.com, Pekalongan – Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menyebut jalan kabupaten dalam kondisi rusak tinggal 26 persen. Perbaikan sisa jalan rusak itu ditarget selesai pada 2024.
“Fokus jalan itu nomor satu. Hari ini saya cek supaya nanti di 2024 pembangunan jalan itu sudah harus sesuai,” ujarnya saat sidak jalan rusak di tiga kecamatan, Sabtu (7/10/2023).
Bupati perempuan terkaya di Jawa Tengah itu menyebut anggaran yang digelontorkan untuk memperbaiki jalan rusak di 2023 mencapai Rp 50 miliar lebih dan akan bertambah hampir dua kali lipatnya di 2024.
Dirinya mengaku fokus membangun maupun memperbaiki infrasruktur jalan dengan memprioritaskan kawasan padat penduduk atau pengguna jalan di daerah tersebut sangat tinggi.
Kemudian jalan dengan kondisi yang sangat berbahaya bagi warga sehingga kalau didapati rusak yang seperti itu akan mendapatkan prioritas dikerjakan terlebih dahulu.
“Saya putuskan untuk perbaiki jalan dahulu karena kalau jalannya halus ekonominya akan meningkat, ya rejekinya juga tentu pasti mulus,” katanya.
Selain jalan kabupaten, pihaknya juga fokus memperbaiki jalan poros desa. Total panjang jalan poros dalam kondisi rusak di Kabupaten Pekalongan sepanjang 223,4 kilometer.
“Kita ambil supaya apa, tidak keleleran lah ya. Sana sini nggak ada yang mau betulin, desa sini gak mau betulin, desa situ gak ada mau betulin. Jadi kita ambil untuk jalan Kabupaten Pekalongan,” jelas Bupati Fadia.
Namun demikian untuk memperbaiki semuanya butuh waktu karena dirinya baru menjabat jadi bupati harus cuti di bulan Juni-Juli yang artinya berarti itu baru tiga tahun.
“Jadi gak mungkin bisa selesai semuanya karena harus sabar. Mudah-mudahan Allah kasih waktu lagi untuk memperbaiki, harus sabar bertahap akan kita selesaikan,” ucapnya.
Adapun total panjang jalan Kabupaten Pekalongan mencapai 697,896 kilometer dimana 74 persennya atau 515,78 kilometer dalam kondisi baik sedangkan 26 persennya sisanya atau 181,45296 kilometer dalam keadaan rusak. (*)