Pantura24.com, Batang – Wilayah Slamaran yang menjadi batas antara Kota Pekalongan dengan Kabupaten Batang tiba-tiba jadi incaran sejumlah investor. Kawasan yang sebelumnya tak pernah dilirik orang itu kini jadi pusat perhatian.
Informasi yang berhasil dikumpulkan pantura24.com menyebut adanya investor asing yang bakal masuk dan bermaksud mengakuisisi tambak-tambak yang ada dilokasi.
Tambak-tambak tersebut masuk wilayah Desa Denasri Kulon, Kabupaten Batang. Disebutkan tambak yang dimaksud dikelola oleh orang penting di Kota Pekalongan.
Namun demikian belasan kolam tambak seluas kurang lebih dua hektar itu diduga tidak mengantongi izin. Hal tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Desa Denasri Kulon, Sugiarto.
“Sepengetahuan saya belum izin ke desa. Hingga saat ini belum ada yang datang,” ungkap Sugiarto saat ditemui, Rabu (4/10/2023).
Ia mengungkap pihak pemerintah desa selama ini tidak mengetahui adanya aktivitas usaha tambak di lokasi itu. Pihak desa baru mengetahui keberadaan tambak setelah muncul konflik tanah di area tanggul Pantai Slamaran.
Pihaknya sudah pernah datang ke lokasi dan setelah dikroscek ke Kepala Desa memang tidak pernah ada yang meminta izin atau dipamiti, jadi tambak itu asal bangun saja.
“Seharusnya sebagai yang punya wilayah desa istilahnya kulo nuwun lah, mau buat usaha disini biar bisa mengetahui,” katanya.
Pihak desa sangat menyayangkan pemilik usaha tambak maupun galangan kapal yang berada di sebelah timur TPA Degayu itu masuk wilayah Denasri Kulon, tidak ada yang berkoordinasi dengan desa.
“Iya mereka belum pernah ke desa setahu saya. Berapa lama mereka ada pun saya kurang tau. Saya ke sana itu tahu-tahu ada kegiatan usaha,” tutupnya. (*)
