Pantura24.com, Batang – Bulog mulai alami kesulitan melakukan pembelian stok beras lantaran harga di pasar terus merangkak naik. Meski naik, Bulog masih membuka serapan beras petani.
“Kita masih membuka serapan karena ada perpres pengadaan beras petani namun dengan harga yang dibatasi,” ujar Wakil Kepala Bulog Pekalongan Wahyu Tri Hutomo, Senin (11/9/2023).
Dengan adanya aturan pembatasan harga beli beras petani Bulog akan sulit bersaing dengan swasta lantaran pembatasan dari pemerintah rigid di harga Rp 9.9950.
Ia menyebut harga beras di pasaran sudah mencapai Rp 12 – 13 ribu sehingga kalau serapannya naik masih mendapat penugasan dari pemerintah untuk impor beras.
Saat ini stok nasional untuk beras impor ada 2 juta ton. Di Jawa Tengah ada 158 ribu ton. Di gudang Pekalongan ada 27 ribu dan di Gudang Kandeman 2700 ton.
“Untuk penyaluran bantuan pangan Bulog Pekalongan mengalikasikan 21 ribu ton dan Gudang Bulog Kandeman 2.400 ton,” katanya menjelaskan.
Wahyu menjelaskan beras bantuan pangan yang disiapkan Bulog Pekalongan terhitung cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tiga bulan ke depan.
Selain bantuan pangan pihaknya ada program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) di sejumlah pedagang dan pengecer di Pasar Batang, Bandar dan Pasar Limpung.