Kekeringan di Pekalongan 6431 Jiwa Kesulitan Air Bersih

Kekeringan di Pekalongan 6431 Jiwa Kesulitan Air Bersih
Pemerintah Kabupaten Pekalongan kerahkan dua truk tanki salurkan air bersih ke ratusan warga Desa Kedungkebo dan Kaligawe di Kacamatan Karangdadap

Pantura24.com, Kabupaten Pekalongan – Pemerintah Kabupaten Pekalongan mengirimkan bantuan air bersih kepada ratusan warga dua desa yang ada di Kecamatan Karangdadap. Bantuan air bersih tersebut untuk memenuhi kebutuhan warga setempat yang terdampak kekeringan.

“Sudah dua bulan ini kami tidak bisa mendapatkan air bersih,” ungkap Akyas Abdul Hadi (60) warga Desa Kedungkebo saat mengantre air, Kamis (7/9/2023).

Ia mengatakan untuk bisa mendapatkan air bersih terpaksa harus mengambil air dari luar kampung. Mata air yang biasa diandalkan warga mengering, air itu disalurkan ke rumah-rumah melalui Pamsimas yang dikelola desa.

Untuk kebutuhan mandi dan mencuci warga memanfaatkan aliran sungai yang ada di dekat desa meski kondisi debit airnya menyusut. Kekeringan yang terjadi sudah berlangsung empat tahun beruntun.

“Biasanya kalau di Agustus tidak turun hujan maka air bersih akan susah didapatkan. Selama ini warga berlangganan air ke Pamsimas membayar antara Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu,” ujarnya.

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menyebut ada tujuh desa di lima kecamatan terdampak kekeringan sehingga mengalami krisi air bersih. Dirinya sudah meminta dinas untuk mencarikan solusi sekaligus mengatasi masalah tersebut.

“Penanganan darurat kita berikan bantuan air bersih ke desa – desa yang terdampak. Saya sudah perintahkan dinas untuk ngecek karena saya tidak mau kalau harus ngerdrop-ngedrop air terus, kasihan masyarakatnya karena setelah itu menderita,” katanya.

Pihaknya sedang memikirkan upaya apakah perlu dibuatkan sumur atau menarik pipa dari sumber air, yang jelas pemerintah daerah tidak ingin masyarakat terdampak kekeringan kesulitan air bersih.

Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Rahardjo menambahkan fenomena kekeringan akibat El Nino berdampak kepada 1979 Kepala Keluarga atau 6431 jiwa.

“Dari 6 Agustus hingga 6 September 2023 kemarin kita sudah salurkan 158 ribu liter air ke masyarakat yang membutuhkan,” jelas Budi.

Pihaknya tidak membatasi permintaan air dari masyarakat, silahkan mengajukan bantuan. Tiap pekan BPBD juga berkeliling untuk mendrop air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Karena di prediksi puncak kemarau masih akan terjadi hingga Oktober mendatang,” katanya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *