Pantura24.com, Kota Pekalongan – Ketua DPD sekaligus anggota DPRD Partai NasDem Kota Pekalongan Isnaeni Rukhullah Khumaini menyerahkan bantuan mesin Reverse Osmosis (RO) atau air murni kepada Pondok Pesantren Al Maliki senilai Rp 100 juta.
Bantuan tersebut menurut Isnaini untuk mendukung kemandirian ekonomi di pesantren melalui unit usaha produksi air murini atau RO dan air mineral untuk memenuhi kebutuhan internal dan dijual ke masyarakat sekitar.
“Kami ingin berkontribusi terhadap dunia pesantren yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama namun juga mencetak santri yang memiliki jiwa kewirausahaan sebagai bekal setelah merampungkan studi,” ujar Isnaeni, Minggu (3/9/2023) petang.
Unit usaha pengolah air murni atau RO memiliki peluang besar seiring meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi minuman yang sehat sekaligus membuka peluang usaha warga sekitar pesantren untuk ikut memasarkan air murni hasil produksi santri.
Pihak pesantren juga membuka kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi agen air murni maupun air mineral dengan merek Watujoyo. Air murni RO dijual pergalon Rp 10 ribu dan air mineral biasa Rp 6000.
“Harapan kami selain berkontribusi terhadap ponpes juga membantu masyarakat melalui usaha bersama air murni. Namun yang lebih penting bagaimana membangun dan melahirkan santri-santri yang memiliki jiwa enterpreneur,” kata Isnaeni menjelaskan.
Sementara itu pimpinan Ponpes Al-Maliki KH Mohammad Saefudin Amirin menambahkan peresmian unit usaha produksi air murni dan mineral sudah langsung banyak dipesan.
“Awal produksi baru tahap penyesuaian namun seiring meningkatnya permintaan tentunya akan ditambahkan kapasitas produksinya,” imbuhnya.
Untuk tahap awal unit usaha produksi air murni RO dan mineral membutuhkan bahan baku air sebanyak 4000 liter yang didatangkan dari mata air Bismo yang ada di Kabupaten Batang.
Selanjutnya air diolah menghasilkan 100 galon dengan kapasitas 19 liter. Unit usaha pengolahan air minum tidak hanya memproduksi air murni atau RO tapi juga air mineral biasa yang sebagian untuk memenuhi kebutuhan pondok dan sebagian lagi dipasarkan ke masyarakat umum.