Pantura24.com, Pekalongan – Bupati Pekalongan Fadia Arafiq mengklaim angka kemiskinan di wilayahnya turun tiga digit dari 11 menjadi 9 persen. Penurunan angka kemiskinan tersebut terjadi pada 2021 hingga 2022.
Selain itu Indek Daya Saing Daerah (IDSD) naik tajam dari 10 besar menjadi peringkat kedua di Jawa Tengah. Demikian juga predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) diraih dua tahun beruntun.
“Ini menunjukkan bahwa semua unsur dari tingkat kabupaten hingga tingkat desa solid,” ujar Bupati saat resepsi puncak perayaan Hari Jadi Kabupaten Pekalongan ke-401 di panggung Pekan Raya Kajen, Jum’at (25/8/2023) malam.
Ia mengatakan di bidang pendidikan dirinya telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 125 miliar yang digunakan untuk memperbaiki infrastruktur gedung dan fasilitas sekolah.
Sebagian besar anggaran yang keluarkan untuk merehab banyak sekolah negeri yang sebelumnya dalam kondisi tidak layak dan kurang nyaman bagi anak-anak.
“Saya ingin agar anak-anak di Kabupaten Pekalongan dapat bersekolah dengan baik dan nyaman,” kata Bupati Fadia.
Adapun terkait dengan fasilitas kesehatan di rumah sakit seperti yang disinggung oleh Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, pihaknya sudah melaksanakan penggunaan anggaran Rp 50 miliar.
“Saat ini sedang dibangun 15 unit ICU (intemsive Care Unit) di RSUD Kajen termasuk fasilitas lainnya tanpa hutang,” ungkapnya.
Ia pun meminta semua dilakukan secara pelan-pelan namun tetap berusaha memperbaiki permasalahan yang ada di Kabupaten Pekalongan agar jauh lebih baik.
Masih dalam kesempatan yang sama, Bupati Fadia juga menyampaikan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan seperti banjir dan rob serta jalan.
“Kami bersama tim akan terus berusaha dan bekerja keras untuk menyelesaikan PR,” janjinya.
