Pantura24.com, Batang – Blank Spot atau ketiadaan sinyal komunikasi masih menjadi persoalan di Kabupaten Batang. Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) setempat menyebut di 2021 setidaknya ada 33 area yang tidak terlayani sinyal komunikasi.”
Data kami di 2021 ada 33 desa belum terkoneksi sinyal komunikasi maupun internet, namun secara bertahap tersambung hingga menyisakan 8 desa yang masih mengalami blank spot,” ungkap Kepala Diskominfo Batang Triossy Juniarto, Selasa (15/8/2023).
Ia mengatakan pihaknya terus mengupayakan pengurangan area blank spot dengan membangun tower Base Transceiver Station (BTS) dengan menggandeng penyedia jaringan internet atau provider dari BUMN mapun swasta.
Dan desa atau area tersisa yang belum terhubung sinyal komunikasi dan internet berada di wilayah terpencil pegunungan yang menjadi perbatasan dengan daerah lain.
“Terbaru tower BTS resmi dioperasikan di Desa Silurah, Kecamatan Wonotunggal. Kawasan itu merupakan salah satu area terpencil yang berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan,” ujarnya.
Ia mengungkap Diskominfo Kabupaten Batang pada tahun lalu telah memfasilitasi jaringan internet di wilayah pegunungan Dieng dan lereng Gunung Perahu di ketinggian 1800 mdpl.
Salah satunya yang ada di Desa Pranten, Dukuh Rejosari, Kecamatan Bawang yang berbatasan langsung dengan Dieng Plateu di Kabupaten Banjarnegara dan Woonosobo.
“Kami menargetkan di 2024 seluruh desa di Kabupaten Batang sudah bisa terhubung dengan sinyal dan terlayani jaringan internet sehingga persoalan blank spot bisa teratasi,” katanya.