Pegadaian Serahkan TJSL ke KPBS Kota Pekalongan, Ini Daftarnya

Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid bersaman Pimpinan PT Pegadaian Kanwil IX Semarang berkeliling Pasar Grosir Setono usai penyerahan TJSL kepada Ketua KPBS

Pantura24.com, Kota Pekalongan – PT.Pegadaian Kantor Wilayah (Kanwil) XI Semarang menyerahkan Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) kepada Koperasi Pengusaha Batik Setono (KPBS) Kota Pekalongan. CSR yang diserahkan tersebut berupa bangunan gapura dan papan nama kios.

“Hari ini BUMN hadir di pasar tradisional yang sudah menjadi ikon Kota Pekalongan untuk memberikan manfaat,” ujar Pemimpin PT Pegadaian Kanwil XI Semarang, Nuril Islamiah, Senin (24/7/2023).

Bacaan Lainnya

Ia menyebut program TJSL ditujukan kepada Pasar Grosir Setono untuk membantu branding
agar semakin diketahui dan lebih dikenal luas masyarakat ketika ada wisatawan atau pengunjung datang membeli batik disini sebagai oleh-oleh.

Dengan dibangun gapura baru dan papan nama kios atau toko akan memberikan sentuhan baru yang menarik bagi Pasar Grosir Setono akan membuat pengunjung tertarik.

“Dan bantuan yang kami berikan tadi dalam bentuk satu gapura dan 18 papan nama kios yang ada di sini,” ungkapnya.

Selain CSR atau TJSL, PT Pegadaian juga siap memberikan fasilitas kepada pelaku UMKM yang membutuhkan pengembangan usaha. Ada program Kredit Usaha Rakyat (KUR) syariah yang bisa diakses pedagang.

“Bunganya rendah hanya 0,28 persen pertahun dan prosesnya pun mudah dan aman sehingga sangat terjangkau pedagang,” jelas Nuril Islamiyah.

Ke depan pihaknya akan mengupayakan ada komunitas batik di sini yang bisa menggunakan program dana bergulir. Ada banyak program yang bisa didukung dan bersinergi dengan pemerintah Kota Pekalongan.

Di kesempatan yang sama Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid memuji langkah PT Pegadaian yang berniat membranding Pusat Grosir Setono.

“Saya mengapresiasi penyerahan TJSL dari PT Pegadaian Kanwil XI termasuk rencana program yang membantu para pelaku UMKM,” katanya.

Ia berharap PT Pegadaian sebagai BUMN bisa hadir juga dalam peminjaman biaya modal yang aman dan berbunga rendah. Tujuannya para pedagang tidak terjebak atau terlilit pinjaman ilegal.

“Biasanya para pedagang batik itu butuh dana cepat untuk memperlancar usahanya karena butuh tambahan biaya bahan baku mulai dari kain, ongkos pengiriman, upah lembur dan lainnya di saat ada pesanan melimpah,” bebernya.

Ia menambahkan BUMN bisa hadir membantu kelangsungan usaha pelaku UMKM agar tidak meminjam ke renternir maupun bank plecit.

“Harapan saya kerjasama ini menjadi berkah bagi semuanya. Dan sesuai tagline, pegadaian terus membantu mengatasi masalah tanpa masalah,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *